SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan pelajar asing. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)
Kegiatan ini diikuti oleh 10 peserta dari berbagai negara bagian Amerika Serikat selama dua bulan
Harianjogja.com, JOGJA—Tahun ini merupakan ketiga kalinya Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) DPD DIY dipercaya sebagai panitia lokal penyelenggara program USINDO Summer Studies (USS) 2017 oleh United States-Indonesia Society (USINDO).
Kegiatan ini diikuti oleh 10 peserta dari berbagai negara bagian Amerika Serikat yang telah berada di Jogja selama dua bulan, terhitung dari 26 Mei 2017 hingga 31 Juli 2017. Selama dua bulan tersebut, peserta diberikan kesempatan untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia.
Mereka belajar melalui kursus Bahasa Indonesia intensif di Indonesian Language & Culture Intensive Course (ILCIC) Universitas Sanata Dharma, menjadi sukarelawan di institusi mitra, kunjungan lapangan, special lecture untuk memberikan pemahaman mengenai Indonesia dari para ahli, dan berinteraksi dengan penduduk lokal dengan tinggal bersama keluarga angkat.
“Melalui kegiatan tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan materi bahasa dan budaya Indonesia di kelas tetapi para peserta juga dituntut untuk mempraktikkan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat menjadi sukarelawan maupun saat berada di rumah keluarga angkat,” ungkap panitia, Vinia R. Prima, dalam rilis kepada Harian Jogja, Selasa (1/8/2017).
Sebelum kembali ke negara masing-masing, PCMI DPD DIY mengadakan malam perpisahan pada Sabtu (29/7/2017) di Sky Deck Rooftop Bar, Innside Hotel Yogyakarta, yang menandai berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan USINDO Summer Studies 2017.
Selama malam perpisahan berlangsung, disajikan juga beberapa video hasil karya para peserta dan juga video dari PCMI Jogja yang mengulas kegiatan selama berada di Jogja. Di akhir acara, dilakukan penyerahan cinderamata dari PCMI dan USINDO kepada para keluarga angkat dan kepada institusi partner.
Tahun ini, PCMI Jogja menggandeng delapan institusi sebagai rekan, antara lain: Antologi Cafe & Collaborative Space, RRI Pro 2 Jogja, Indonesia Visual and Art Archive (IVAA), Polgov Fisipol UGM, Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT), Stichting Yogyakarta serta Tepas Pariwisata dan Tepas Tandha Yekti Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.