Foto
Selasa, 1 Agustus 2017 - 17:50 WIB

FOTO CAGAR BUDAYA GROBOGAN : Ini Banjarejo Desa Wisata Purbakala

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivis Komunitas Peduli Fosil Banjarejo melakukan konservasi fosil di bawah pengawasan pegawai Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran di situs prasejarah Desa Wisata Banjarejo, Gabus, Grobogan, Jateng, Senin (31/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Cagar budaya Banjarejo andalan wisata Grobogan.


Komunitas Peduli Fosil Banjarejo mengonservasi fosil di situs prasejarah Desa Wisata Banjarejo, Gabus, Grobogan, Jateng di bawah pengawasan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Senin (31/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Advertisement

Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) sejak pengujung Oktober 2016 silam dikukuhkan Bupati Grobogan Sri Sumarni sebagai desa wisata purbakala. Di desa itu memang kerap ditemukan fosil binatang purba, bahkan ada satu lokasi ekskavasi atau penggalian ilmiah arkeologi yang sengaja ditinggalkan dalam kondisi terbuka.

Aktivis Komunitas Peduli Fosil Banjarejo melakukan konservasi fosil tanduk banteng di bawah pengawasan pegawai Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, di situs prasejarah Desa Wisata Purbakala Banjarejo, Gabus, Grobogan, Jateng, Senin (31/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Di kotak ekskavasi itu terpampang nyata fosil gajah purba jenis stegodon, tanduk dan kaki depan banteng (Bibos paleosondaicus), gigi buaya muara (Crocodylus sp.), gigi buaya sungai (Gavialis sp.), serta fragmen rusa (Cervidae). Kantor Berita Antara, Senin (31/7/2017), mendokumentasikan para aktivis Komunitas Peduli Fosil Banjarejo melakukan konservasi fosil-fosil itu di bawah pengawasan pegawai Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.

Advertisement

Selain menyimpan fosil aneka binatang purba yang hingga kini terus diteliti para paleoantropolog, Desa Banjarejo di Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jateng itu juga masih tersisa tambang minyak manual dari masa penjajahan Belanda. Di bekas lokasi pengeboran sumur minyak itu kini dibangun beberapa spot foto yang ditawarkan kepada pengunjung untuk berswafoto.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif