Entertainment
Selasa, 1 Agustus 2017 - 20:45 WIB

Angelina Jolie Tanggapi Kecaman Publik soal Audisi Film di Kamboja

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Angelina Jolie (reuters)

Angelina Jolie menanggapi kecaman dari masyarakat setelah mengadakan audisi film di Kamboja.

Solopos.com, SOLO – Angelina Jolie akhirnya menanggapi kecaman dari masyarakat atas proses audisi filmnya yang dianggap kejam. Jolie melibatkan anak-anak dengan latar belakang kesulitan ekonomi dalam filmnya.

Advertisement

Jolie bersama Vanity Fair pekan lalu menceritakan sebuah “permainan” yang dimainkan oleh casting director dengan anak-anak Kamboja yang ikut audisi untuk peran utama Loung Ung di film First They Killed My Father.

Jolie mencari anak-anak yang diaudisinya untuk peran utama di berbagai panti asuhan, sirkus, dan sekolah-sekolah kumuh.

Dalam permainan tersebut, seorang anak ditempatkan dengan uang di hadapannya di meja, dan diminta memikirkan apa yang mereka butuhkan dan membawa uang tersebut. Jolie kemudian berpura-pura menangkap mereka, dan anak itu harus berbohong tentang alasan mereka mengambil uang tersebut.

Advertisement

“Saya kecewa latihan berpura-pura dalam improvisasi akting dari adegan sebenarnya di film, dituliskan seolah-olah skenario itu sungguhan,” ujar Jolie dalam pernyatannya, Senin (31/7/2017).

“Anggapan bahwa uang tersebut diambil dari anak kecil itu selama audisi itu salah besar dan meresahkan. Aku akan marah pada diriku sendiri jika hal tersebut terjadi,” tambahnya seperti dikutip Antara dari Reuters.

Warganet di media sosial mengecam Angelina Jolie dan menganggap “permainan” tersebut sebagai perbuatan yang kejam dan mengeksploitasi anak kurang mampu di sana.

Advertisement

Tak hanya warganet, jurnalis dari berbagai media menganggap apa yang dilakukan Jolie sebagai tindakan yang mengganggu dan secara psikologis membuat anak kecil mengalami trauma.

Lewat proses pemilihan peran utama dengan permainan tersebut, Jolie memilih gadis kecil bernama Srey Moch untuk memerankan Loung Ung. Dia terpilih karena emosinya membuncah saat dipaksa mengembalikan uang itu, dan mengatakan membutuhkan uangnya untuk membayar pemakaman kakeknya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif