Jogja
Senin, 31 Juli 2017 - 12:55 WIB

Wacana Tambak Udang Bantul Bergulir, Izin Belum Keluar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Wacana pembangunan komplek khusus tambak udang di Dusun Tegalsari, Srigading, Sanden seluas 111 hektare yang bergulir kembali

Harianjogja.com, BANTUL–Wacana pembangunan komplek khusus tambak udang di Dusun Tegalsari, Srigading, Sanden seluas 111 hektare yang bergulir kembali, ternyata belum mendapat lampu hijau dari Pemkab Bantul.

Advertisement

Sebab hingga kini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul belum mengeluarkan izin pemanfaatan lahan tersebut.

“Izin belum keluar,” ujar Kepala Bappeda Bantul, Fenty Yusdayati saat dikonfirmasi tentang wacana tersebut pada Minggu (30/7/2017).

Advertisement

“Izin belum keluar,” ujar Kepala Bappeda Bantul, Fenty Yusdayati saat dikonfirmasi tentang wacana tersebut pada Minggu (30/7/2017).

Ia mengisyaratkan Pemkab keberatan dengan rencana pendirian area khusus tambak di sekitar Pengklik Pantai Samas. Sebab, area ini akan dikembangkan sebagai kawasan wisata.

Fenty menegaskan Pemkab serius akan menata sepanjang pesisir Pantai Selatan. Bahkan, Pemkab juga bakal menata peruntukan masing-masing pantai. Misalnya kawasan Pantai Parangtritis yang akan didesain bertema budaya dan kultur. Begitu pula dengan Pengklik Pantai Samas yang bakal didesain dengan tema khusus.

Advertisement

Menurutnya, keseriusan Pemkab mengembangkan area Pengklik Pantai Samas tak terlepas dari pengarahan Gubernur DIY yang mengamanatkan agar sepanjang pesisir pantai selatan dikhususkan untuk pengembangan pariwisata. Tak terkecuali kawasan Pengklik Pantai Samas. “Kalau pariwisata, ya, untuk pariwisata,” ucapnya.

Oleh sebab itu, hingga kini pihak Bappeda belum mengeluarkan izin pemanfaatan area seluas 111 hektare di utara Pengklik Pantai Samas sebagai area khusus tambak.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pihak Pemdes melalui Lurah Desa Srigading, Wahyu Widodo mengklaim wacana ini merupakan inisiatif dari pemprov DIY. Bahkan ia menyebut pemprov telah berkoordinasi dengan pemkab dan pemdes Srigading pada Senin (24/7/2017) lalu.

Advertisement

Wahyu menyebut komplek khusus tambak udang ini akan dibangun di atas lahan milik kas desa. Kendati begitu, realisasi pembangunannya akan dilakukan secara bertahap. Awalnya akan dibangun di atas lahan seluas 26 hektare sebagai pilot project. “Masih ngambang. Karena realisasinya mungkin di atas tahun 2020,” tuturnya.

Menurutnya, desain komplek khusus ini berbeda dengan puluhan petak tambak di pesisir pantai selatan selama ini. Merujuk pada masterplan, komplek ini nantinya akan dilengkapi dengan berbagai teknologi pengelolaan modern. Plus laboratorium khusus yang diproyeksikan sebagai sarana wisata edukasi.

Ia juga mngklaim keberadaan komplek tambak udang ini tak akan mengganggu obwis Pengklik. Sebaliknya, kawasan tambak justru menopang kebutuhan obwis yang mengandalkan wisata kuliner seafood ini. Terkait penolakan kalangan petani, Wahyu menyebut pro kontra merupakan hal biasa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif