News
Senin, 31 Juli 2017 - 07:30 WIB

Kursi Panas SKK Migas di Balik Isu Reshuffle Kabinet

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto (kiri) bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A.)

Isu pergantian kursi panas Kepala SKK Migas mengiringi isu reshuffle kabinet yang belakangan berembus kencang.

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah munculnya isu akan dilakukannya reshuffle di jajaran Kabinet Kerja, pergantian kursi pemimpin Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) turut mengikuti. Isu pergantian pemimpin SKK Migas pertama kali muncul setelah turunnya Sudirman Said dari jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Advertisement

Orang yang direkomendasikan Sudirman yakni Amien Sunaryadi yang masuk menjadi orang nomor satu di SKK Migas, sempat dikabarkan tergeser setelah Arcandra Tahar menggantikan posisinya di 27 Juli 2016. Beredar kabar, Arcandra diperbolehkan membawa gerbong seperti Darmawan Prasodjo yang sempat muncul di Kementerian ESDM pada pekan pertama Arcandra menjabat Menteri ESDM.

Namun, kabar perombakan di SKK Migas saat itu ditampik Amien Sunaryadi. Isu yang sempat tenggelam ini kemudian kembali mencuat kala Ignasius Jonan ditunjuk sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar menduduki kursi Wakil Menteri ESDM.

Advertisement

Namun, kabar perombakan di SKK Migas saat itu ditampik Amien Sunaryadi. Isu yang sempat tenggelam ini kemudian kembali mencuat kala Ignasius Jonan ditunjuk sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar menduduki kursi Wakil Menteri ESDM.

Sejak Februari 2017, setelah Dwi Soetjipto lengser dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), kabar perubahan kursi di SKK Migas kembali menghangat. Nama Dwi Soetjipto yang sebelumnya masuk bursa calon Menteri ESDM itu pun bergeser ke SKK Migas.

Sayangnya, meskipun perombakan dilakukan oleh Jonan, kursi pemimpin SKK Migas masih belum tersentuh. Demikian pula hingga saat Jonan menambah satu jabatan di SKK Migas dan melantik wajah baru deputi dan wakil kepala SKK Migas dua bulan lalu.

Advertisement

Selain Sukandar, sejumlah nama baru di tubuh SKK Migas, yakni Sekretaris SKK Migas yang sebelumnya ditempati Budi Agustyono digantikan Arief Setiawan Handoko. Kemudian, Deputi Perencanaan yang sebelumnya ditempati Gunawan Sutadiwiriya digantikan Jaffee Suardin yang sebelumnya menjadi staf ahli di Kementerian ESDM setelah bekerja di Petroneering bersama Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.

Selain itu, Fataryani Abdurrahman menggantikan Muliawan Haji di posisi Deputi Pengendalian Operasi dan M Atok Urrahman menggantikan Rudianto Rimbono sebagai Deputi Dukungan Bisnis. Jabatan lainnya, yakni Deputi Pengendalian Pengadaan Deputi Pengendalian Keuangan dan Monetisasi dan Kepala SKK Migas, tak berubah. Masing-masing masih ditempati Djoko Siswanto dan Parulian Sihotang.

Isu pergantian Kepala SKK Migas kembali meredup setelah itu namun tetap dengan nama Dwi Soetjipto yang terdengar paling keras. Namun dia terkendala syarat usia, mengacu pada Peraturan Presiden No. 9/2013 tentang Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Usia pensiun bagi pejabat SKK Migas adalah 60 tahun.

Advertisement

Sejak tak lagi menempati posisi Dirut Pertamina, sulit menemui Dwi Soetjipto. Kali terakhir, Dwi Soetjipto terlihat mendatangi Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman pada Juni 2017. Dwi yang tampak mengenakan baju batik lengkap dengan sepatu larinya segera berlari memasuki mobil seusai mengunjungi Kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Amien Sunaryadi juga turut hadir di ruangan Luhut.

Menariknya, dalam sesi kunjungan Menteri ESDM Ignasius Jonan pekan lalu ke Houston, Amerika Serikat, Dwi turut hadir. Sedangkan Amien Sunaryadi yang namanya ada dalam daftar nama delegasi justru tak ikut dalam rombongan. Padahal, agenda kunjungan Jonan bertujuan untuk meningkatkan investasi sektor ESDM. Ada tiga agenda kunjungan ke kantor pusat perusahaan migas asal Amerika Serikat, yakni Conoco Phillips, Chevron, Exxon Mobil, dan Schlumberger–perusahaan jasa penunjang migas.

Dalam sebuah sesi foto bersama di Exxon Mobil Campus and Technology Center, Texas, Dwi Soetjipto turut hadir mengisi barisan bersama Ignasius Jonan, Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin juga President, Exxon Mobil Production Company Neil W. Duffin, President ExxonMobil Upstream Research Center Tom W. Schuessler, President ExxonMobil Indonesia Dan L. Wieczynski serta Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto.

Advertisement

Saat dihubungi Bisnis/JIBI, Dwi pun hanya menjawab singkat terkait kehadirannya dalam sesi kunjungan Menteri ESDM ke Amerika Serikat. Dia mengakui kehadirannya atas ajakan Menteri Ignasius Jonan. “Benar [hadir diajak Menteri Ignasius Jonan],” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif