Otomotif
Minggu, 30 Juli 2017 - 02:00 WIB

Pengendara Mobil Tewas Akibat Ledakan Inflator Airbag

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi airbag takata. (Istimewa)

Saat terjadi kecelakaan inflator pecah dan serpihannya mengenai tubuh pengemudi.

Solopos.com, FLORIDA – Kasus pengendara mobil tewas karena kecacatan airbag kembali terjadi. Seorang pria tewas di Florida, Amerika Serikat, akbitan ledakan inflator airbag.

Advertisement

Dilansir Reuters, Jumat (28/7/2017), Honda Motor memastikan bahwa pria yang tewas dalam kecelakaan di Florida, Amerika Serikat, pada pekan lalu merupakan korban ledakan inflator airbag Takata. Pria tersebut merupakan korban tewas ke-19 di seluruh dunia akibat kecacatan produk airbag Takata. Korban tewas ke-18 merupakan warga Australia.

Menurut keterangan Honda saat itu korban mengendarai Accord tahun 2002. Mobil mengalami kecelakaan di Holiday, Florida. Saat terjadi kecelakaan itulah inflator pecah dan serpihannya mengenai tubuh pengemudi.

Advertisement

Menurut keterangan Honda saat itu korban mengendarai Accord tahun 2002. Mobil mengalami kecelakaan di Holiday, Florida. Saat terjadi kecelakaan itulah inflator pecah dan serpihannya mengenai tubuh pengemudi.

Sementara itu, kasus serupa terjadi di Sydney, Australia, pada awal bulan ini. Seorang pria tewas saat mobil CR-V-nya mengalami kecelakaan. Airbag mengembang secara berlebihan dan serpihan logam mengenai tubuh korban.

Korban tewas terbanyak berada di Amerika Serikat, disusul kemudian di Malaysia. Sementara satu korban tewas berada di Australia.

Advertisement

Honda Accord tahun 2002 sendiri masuk dalam daftar recall Honda Amerika yang sudah diumumkan pada 2011. Honda Motor mengklaim pihaknya sudah mengirimkan email sebanyak 21 kali dalam beberapa tahun kepada pemiliknya yang terdaftar untuk mendatangi diler dalam rangka penggantian inflator.

Namun terkadang informasi recall itu tidak sampai ke pemilik yang sekarang. Pasalnya mobil keluaran tahun lama biasanya sudah berpindah tangan atau dijual. Sementara pihak yang menerima pemberitahuan recall adalah pembeli pertama.

Honda meminta kepada para pemilik Honda yang terdampak recalluntuk segera mendatangi diler. Mobil Honda yang paling berisiko mengalami ledakan inflator saat terjadi kecelakaan adalah keluaran tahun 2001 hingga 2003.

Advertisement

Hal ini pun terjadi di Indonesia. PT Honda Prospect Motor (HPM) pada 2016 mengumumkan recall besar-besaran beberapa model kendaraan untuk penggantian inflator. Jumlah mobil Honda yang terdampak recall tak tanggung-tanggung, yakni lebih dari 360 ribu unit.

Marketing and Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk mendorong konsumen membawa mobil mereka ke diler untuk dilakukan perbaikan.

“Kami terus terang, tolong ingatkan konsumen Honda untuk datang. Kami sudah melakukan banyak hal begitu, ya mulai dari releasemedia, direct email, kontak ke mereka, dan mengumumkan di website. Banyak hal yang sudah dilakukan tapi mungkin konsumen belum dengar,” ujarnya, kala itu.

Advertisement

Ia pun meminta kesadaran konsumen untuk mendukung program recall. Langkah ini dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban.

“Mudah-mudahan jangan (korban Jiwa), makanya kami terus bicara. Recall sudah dilakukan dua tahun ini saja responsnya masih kurang. Kalau dipersentese, sudah plus-minus 15 persen,” tambah dia, saat itu.

Sementara itu, dari 18 kasus kematian akibat ledakan inflator, sebanyak 17 di antaranya melibatkan mobil Honda, seperti City, Accord, dan CR-V. Kasus kematian pertama di mobil Honda akibat ledakan inflator airbag terjadi di AS pada Mei 2009. Selain di AS, kasus serupa terjadi di Malaysia dan Australia.

Sementara satu kasus lainnya melibatkan mobil Ford yang terjadi di South Carolina, AS, pada Desember 2015.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif