News
Minggu, 30 Juli 2017 - 22:30 WIB

Pasca-Kasus Maknyuss & Ayam Jago, Pedagang Beras Takut Digerebek

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi menyegel gudang penyimpanan beras premium yang diduga palsu berbagai merk di gudang beras PT Indo Beras Unggul, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Kamis (20/7/2017) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Risky Andrianto)

Pedagang beras diimbau tak lagi takut digerebek setelah kasus di gudang beras Maknyuss dan Ayam Jago.

Solopos.com, JAKARTA — Pelaku usaha beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, diminta untuk tidak khawatir. Mereka diimbau kembali beraktivitas jual beli seperti biasa seiring adanya jaminan? dari pemerintah pusat terkait polemik beras.

Advertisement

Direktur Utama PT Food Station Arief Prasetyo mengatakan pihaknya telah duduk bersama dengan pemerintah? pusat yakni Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian. dan Polri untuk mendinginkan suasana pasca-penggerebekan gudang beras PT Indo Beras Unggul (IBU).

“Setelah penggerebakan pabrik beras Maknyuss di Bekasi beberapa hari lalu, telah terjadi penurunan aktivitas jual beli dan pengiriman stok hingga 30%. Mereka khawatir dan takut digerebek juga. Ini tidak benar,” ujarnya pada Bisnis/JIBI, Minggu (30/7/2017).

Dia menuturkan rerata beras yang masuk ke Pasar Induk Cipinang mencapai 3.000 ton per hari. Namun, setelah adanya penggerebekan tersebut kiriman beras ke Cipinang hanya sekitar 2.300 ton per hari.

Advertisement

Dia menuturkan dampak polemik beras tersebut membuat para pedagang tidak berjualan dan ?memilih untuk menyetok di gudangnya masing-masing karena khawatir adanya sidak susulan. “Mereka takut kalau jual beras di atas Rp9.000 per kilogram. Padahal aturan baru yakni Permendag No. 47/2017 belum diundangkan,” paparnya.

Dia mengatakan jika pemerintah mau memberlakukan harga eceran tertinggi (HET) Rp9.000, maka sebaiknya melibatkan stake holder beras mulai dari petani, penggiling, penjual, hingga tingkat pengecer.

Saat ini, kata dia, harga beras IR643 dibanderol Rp8.100 per kilogram. Adapun beras IR64 kualitas nomor satu rerata dibanderol Rp10.100 di Pasar Induk Cipinang.

Advertisement

Dia menuturkan, guna mengimbau dan menormalkan kembali aktivitas ekonomi perberasan di Cipinang, pihaknya telah membentuk tim kecil soal harga beras yang rencana akan disampaikan di Kementerian Perdagangan pada Senin (31/7/2017).

“Intinya kami ingin mengajak pelaku usaha untuk tidak khawatir berjualan lagi, dan juga Pak Gubernur DKI mengimbau agar Jakarta jangan kekurangan stok beras?,” paparnya.

Dia menambahkan saat ini stok beras di Pasar Induk Cipinang mencapai 43.000 ton untuk dua pekan ke depan. Diharapkan, pada pekan depan situasi jual beli beras di Cipinang sudah kembali normal seperti biasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif