Jateng
Minggu, 30 Juli 2017 - 08:50 WIB

Harga Garam Meroket Empat Kali Lipat

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kholifah, pedagang di Pasar Kliwon Rejo Amertani, Kabupaten Temanggung, Jawa tengah, menunjukkan garam grosok komoditas jualannya, Kamis (27/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Heru Suyitno)

Harga garam yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat naik hingga empat kali lipat.

Semarangpos.com, TEMANGGUNG – Harga garam di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), terus melonjak selama beberapa bulan terakhir. Pasokan yang terbatas membuat kenaikannya harga mencapai empat kali lipat harga normal kebutuhan pokok masyarakat itu.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Kantor Berita Antara di Pasar Kliwon Rejo Amertani di Temanggung, Kamis (27/7/2017), harga garam melonjak hingga empat kali lipat dari harga normal sebelumnya. Di beberapa kios, garam kualitas bagus yang merupakan kebutuhan pokok konsumsi masyarakat bahkan sudah kosong.

Seorang pedagang di Pasar Kliwon Rejo Amertani, Kholifah, mengatakan minimnya pasokan garam telah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Ia menyebutkan garam grosok yang sebelumnya hanya dijual Rp3.000/kg saat ini naik menjadi Rp6.000/kg, garam batangan dari Rp2.500/bungkus menjadi Rp7.500/bungkus. Sedangkan garam halus yang semula hanya Rp4.500/pak isi 20 bungkus, kini menjadi Rp18.500/pak atau jika dijual eceran semula Rp500/bungkus menjadi Rp1.200/bungkus.

“Garam kualitas bagus, bahkan sudah langka sejak tiga bulan lalu bahkan saat ini stok garam di kios saya sudah kosong, khususnya garam halus,” katanya.

Advertisement

Ia berharap pasokan garam kebutuhan pokok masyarakat itu kembali normal sehingga harganya juga kembali normal. “Kami berharap pemerintah segera turun tangan agar kelangkaan garam ini segera dapat diatasi,” katanya.

Hal yang sama disampaikan seorang konsumen, Sulastri yang mengatakan agar pemerintah untuk segera mengambil tindakan agar harga garam segera terkendali, karena garam merupakan salah satu komponen paling penting dalam kebutuhan sehari hari, khususnya sebagai bumbu memasak. “Harganya jangan naik terus seperti ini. Kami jadi susah mengatur pengeluaran uang belanja. Padahal cuma garam, yang terlihat sepele sebelum harganya naik,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif