Jateng
Minggu, 30 Juli 2017 - 02:50 WIB

Apindo Jateng Pesimistis Industri Baja Jateng Tumbuh

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi silo bangun peleburan baja. (JIBI/Solopos/Antara)

Apindo Jateng mengakui industri baja bakal sulit tumbuh di Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah menyatakan industri baja di Jateng sulit bertumbuh kembang, karena biaya operasionalnya tinggi. “Saat ini hanya ada dua perusahaan anggota kami di sektor baja yang masih bertahan,” kata Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi di Semarang, Jumat (28/7/2017).

Advertisement

Menurut Frans, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Jateng, tetapi juga di tingkat nasional. Bahkan, menurut data dari Apindo, produksi baja di Indonesia hanya 1% dibandingkan produksi baja dari Tiongkok. “Sebagai perbandingan, di Tiongkok dalam satu tahun bisa memproduksi baja hingga 900 juta ton, sedangkan di Indonesia hanya 9 juta ton/tahun,” katanya.

Dari total tersebut, kontribusi dari Jawa Tengah hanya berada pada kisaran 30.000 ton/tahun, katanya. Akibatnya, dalam satu bulan, Jawa Tengah harus mendatangkan antara 10.000 ton-20.000 ton baja dari Jakarta. “Apalagi saat ini pemerintah sedang fokus mempercepat pembangunan infrastruktur secara nasional, salah satunya di Jawa Tengah. Dengan demikian, kebutuhan baja akan makin tinggi,” katanya.

Terkait dengan upaya Apindo Jateng menarik investor baja agar berekspansi ke Jawa Tengah, dikatakannya, tidak mudah dilakukan. “Yang pasti untuk bahan baku dan penolong semua masih impor. Jadi sulit kalau harus operasional di Indonesia,” katanya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif