Pertanian Sragen, petani memanfaatkan elpiji sebagai bahan bakar mesin pemompa air.
Solopos.com, SRAGEN — Beberapa petani di Sragen memanfaatkan elpiji bersubsidi ukuran 3 kg sebagai bahan bakar untuk mengoperasikan mesin pemompa air. Petani terpaksa menyedot air untuk mengairi sawah karena hujan jarang turun saat musim kemarau.
Seperti halnya dilakukan petani asal Dukuh Plasan, Desa Singopadu, Sidoharjo, Sragen, Miyuh, 70. Dia menggunakan bahan bakar elpiji melon sebagai bahan bakar pompa air. Pompa itu menyedot air dari sumur pantek untuk mengairi sawahnya seluas sebahu atau 8.000 m2.
“Pakai bahan bakar elpiji lebih murah bila dibandingkan pakai bahan bakar minyak, seperti premium atau pertalite. Perbandingannya bisa irit separuh lebih. Kalau beli bensin sekarang Rp8.000 per liter. Untuk dua liter bensin itu hanya mampu menyedot air selama tiga jam. Dengan elpiji 3 kg dengan harga Rp20.000/tabung bisa menyedot air selama pukul 06.00 WIB-15.00 WIB,” ujar Miyuh saat berbincang dengan