Jogja
Sabtu, 29 Juli 2017 - 18:20 WIB

PERTANIAN KULONPROGO : Inovasi Petani Demi Peningkatan Kuantitas & Kualitas Batang Teh Diperlukan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kebun teh milik Purwanto di Dusun Tritis, Desa Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo memiliki pemandangan yang elok dan kesejukan udara sehingga berpotensi menjadi tempat wisata. (JIBI/HARIAN JOGJA/NINA ATMASARI)

Pertanian Kulonprogo berupa teh akan ditingkatkan

Harianjogja.com, KULONPROGO — Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo berencana meningkatkan target jumlah batang teh setiap Hektare (Ha) lahan tanaman teh di Kulonprogo. Langkah ini ditempuh, untuk mendukung upaya pengembangan agrowisata di wilayah tersebut.

Advertisement

Baca Juga : PERTANIAN KULONPROGO : Target Jumlah Batang Teh Akan Ditambah
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Widi Astuti menuturkan bukan hanya melakukan peningkatan jumlah dan kualitas teh.

“Pemkab juga mendorong para petani, untuk bisa melakukan inovasi produk, agar teh Kulonprogo dapat semakin diterima di pasaran, baik dalam dan luar negeri,” terangnya, Jumat (28/7/2017).

Salah satu petani teh Samigaluh Sukohadi mengatakan, sebelumnya produk teh dari lahan seluas 2,5 Ha, biasanya disetor ke pabrik dengan harga Rp1.000 per kilogram. Namun kemudian, seiring waktu, mereka mengolah sendiri teh menjadi berbagai jenis teh, secara berkelompok.

Advertisement

Setidaknya ada dua produk andalan kelompok, yakni teh putih dan teh sangit. Sebagai bahan seduhan, teh putih dijual dengan harga Rp3,5 juta per kilogram ke Bali, biasanya mereka mengirim sebanyak dua kuital, dengan mayoritas konsumen merupakan orang asing. Sedangkan teh sangit juga merupakan satu jenis olahan teh yang disukai wisatawan mancanegara.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif