Soloraya
Sabtu, 29 Juli 2017 - 06:10 WIB

KESEHATAN WONOGIRI : Dimulai 1 Agustus, Imunisasi Campak dan Rubella Sasar 191.000 Anak

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri menyiapkan berbagai vaksin, termasuk vaksin MR, di Kantor Dinkes, Jumat (28/7/2017). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Kesehatan Wonogiri, sebanyak 191.000 anak diharapkan menjalani imunisasi campak dan rubella.

Solopos.com, WONOGIRI — Imunisasi measles rubella (MR) atau imunisasi campak dan rubella (campak Jerman) gratis di Wonogiri menyasar 191.000 anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun.

Advertisement

Mengingat pentingnya imunisasi itu bagi kesehatan dan masa depan anak, Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama institusi lintas sektoral mengantisipasi agar tidak ada penolakan. Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Wonogiri, M. Agus Hartono, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (28/7/2017), menyampaikan imunisasi MR akan dimulai 1 Agustus hingga 30 September mendatang dan dilakukan dua tahap.

Tahap I imunisasi menyasar 148.000 anak dari 1.983 lembaga pendidikan PAUD, TK, SD, dan SMP, pada 1-31 Agustus. Tahap II sasarannya 43.000 anak yang belum melaksanakan imunisasi tahap I, yakni anak berusia sembilan hingga menjelang PAUD.

Advertisement

Tahap I imunisasi menyasar 148.000 anak dari 1.983 lembaga pendidikan PAUD, TK, SD, dan SMP, pada 1-31 Agustus. Tahap II sasarannya 43.000 anak yang belum melaksanakan imunisasi tahap I, yakni anak berusia sembilan hingga menjelang PAUD.

“Karena imunisasinya menggunakan suntikan, petugasnya dari tenaga medis. Petugas sekolah sebagai kader kesehatan. Sedangkan tahap II dilaksanakan di puskesmas, pustu, posyandu, atau polindes. Jadwalnya yang mengatur puskesmas,” kata Agus.

Dia mengatakan imunisasi MR tidak memandang anak sudah atau belum pernah diimunisasi campak sebelumnya. Orang tua yang memiliki anak yang sudah diimunisasi pun seyogianya mengimunisasikan anak mereka.

Advertisement

Penyakit tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti diare, radang paru-paru, radang otak, kebutaan, bahkan kematian. Rubella jika menulari ibu hamil pada awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan bayi yang dikenal sebagai sindroma rubella kongenital.

Kelainan itu terjadi pada jantung, mata, dan mengakibatkan tuli. Kedua penyakit tersebut dapat dicegah dengan imunisasi.

Merujuk pada pengalaman program sebelumnya, di Wonogiri terdapat sejumlah orang tua yang menolak anak mereka divaksin dengan berbagai alasan. Alasan utama berkaitan dengan keyakinan mereka.

Advertisement

Jumlah yang menolak lebih dari 10 orang. Penolakan terjadi di Jatisrono dan kawasan kota Wonogiri. Dinkes bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) dan pihak terkait lainnya sudah berkoordinasi mencari solusi terbaik.

Tim sudah memberi pemahaman kepada warga yang menolak bahwa imunisasi MR sangat penting bagi anak. Diharapkan mereka memahami dan pada program kali ini bersedia mengimunisasikan anak mereka.

“Persentase yang menolak sangat kecil, kurang dari 1 persen. Jadi insya Allah tidak sampai memengaruhi realisasi. Pemerintah memberi target capaian realisasi minimal 95 persen. Semoga tercapai,” ulas Agus.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif