Jateng
Sabtu, 29 Juli 2017 - 23:50 WIB

Borobudur International Festival Dijanjikan Gubernur Digelar Setiap Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisatawan atau pengunjung Candi Borobudur. (JIBI/Solopos/Antara)

Borobudur International Festival direncanakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo digelar setiap tahun.

Semarangpos.com, MAGELANG — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan siap menggelar Borobudur International Festival (BIF) setiap tahun untuk menarik kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur.

Advertisement

“Ke depan kami siap untuk menggelar Borobudur International Festival (BIF) setiap tahun,” kata Ganjar pada pembukaan BIF 2017 di pelataran Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa tengah, Jumat (28/7/2017) malam. Komitmen itu ia sampaikan menjawab tantangan dari Deputi Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Kemenpar RI Esti Reko Astuti bahwa pelaksanaan BIF selama ini waktunya tidak terjadwal secara rutin.

Ganjar menuturkan kegiatan seperti inilah yang dibutuhkan untuk menarik wisatawan dengan memberikan ruang dan tempat yang lebih banyak kepada para artis baik internasional, nasional maupun lokal semua bisa berkontribusi dalam BIF. “Mengapa kegiatan itu perlu ada, menurut saya berbagai kekuatan yang kita miliki dari kebudayaan yang ada, kesenian bisa kita tampilkan, hasil UMKM juga bisa ditampilkan, acara ini juga bisa dibuat relly-relly panjang sehingga bisa menghasilkan suatu daya tarik bagi wisatawan,” katanya sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Sabtu (29/7/2017).

Esti menuturkan pelaksanaan BIF harus konsisten kalau dua tahunan, maka setiap dua tahun sekali harus diselenggarakan sehingga kalau dari negara tetangga mau berpartisipasi bisa jauh hari merencanakan bahwa acara ini bisa terjadwal dan berlangsung berkelanjutan. “Kami dari kementerian dan lembaga bisa bersama-sama mendukung untuk mempromosikan khususnya kegiatan ini,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, kegiatan ini luar biasa, tidak hanya dalam bentuk festival atau pertunjukan tari, tetapi juga diselenggarakan seminar dan pelatihan-pelatihan, tidak hanya berkaitan dengan seni tetapi juga kaitannya desa wisata. “Kegiatan ini memang sangat mendukung dalam pengembangan suatu kawasan karena kaitannya juga dengan desa wisata,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif