Jogja
Sabtu, 29 Juli 2017 - 05:22 WIB

Asian Youth Day ke-7, 2.000 Orang Muda Katholik Se-Asia akan Belajar Multikultur di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Publikasi Asian Youth Day ke-7, Rm Dominicus Donny Widiyarso (tiga dari kiri) dan Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono berfoto saat berkunjung ke Harian Jogja, Jumat (28/7/2017).(Nina Atmasari/JIBI/Harian Jogja)

Asian Youth Day digelar di Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA– Sebanyak 2.000 orang muda Katholik dari Asia akan berkumpul di Jogja dalam acara Asian Youth Day ke-7. Jogja dipilih sebagai tuan rumah karena sesuai dengan fokus pembelajaran mereka yakni kehidupan multikultur.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Tim Publikasi Asian Youth Day ke-7, Rm Dominicus Donny Widiyarso, saat berkunjung ke Harian Jogja, Jumat (28/7/2017). Kunjungan mereka diterima oleh Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono.

Donny mengungkapkan Asian Youth Day merupakan agenda tiga tahunan dan ini pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah. Acara puncak di Jogja akan digelar 2-6 Agustus 2017, berpusat di Gedung Jogja Expo Center (JEC).

Namun, sebelumnya yakni sejak 30 Juli, peserta akan mengikuti kegiatan live in terlebih dahulu. Sebanyak 2.000 peserta yang terdiri 1.000 peserta dari Jogja dan 1.000 peserta dari perwakilan keuskupan di Asia, akan disebar di 11 kota di Indonesia. Sejumlah kota di antaranya Jakarta, Bandung, Purwakarta, Palembang, Pontianak, Makassar, Denpasar, Klaten dan Ambarawa.

Advertisement

Dalam kegiatan live in, peserta diharapkan membaur dengan lingkungan, mengenal gereja setempat, mengenal budaya setempat dengan fokus sesuai seruan gereja yakni mencintai lingkungan hidup (ekologi).

Adapun saat berkumpul di Jogja, peserta akan melakukan eksposure yakni pergi ke 25 titik dimana komunitas setempat sudah hidup dengan multikultur. “Kami memahami bahwa kehidupan multikultur di Jogja juga masih dalam proses, karenanya nanti kita berharap bisa belajar bersama,” jelasnya.

Kegiatan ini juga akan melibatkan kelompok muda muslim seperti Muhammadiyah dan Gusdurian. Mereka akan diminta berbagi informasi tentang multikultur dalam pandangan Islam.

Advertisement

Anton Wahyu Prihartono mengungkapkan, Harian Jogja sangat mendukung kegiatan bersifat positif seperti ini. “Kami menyediakan ruang publikasi untuk menyebarluaskan informasi ini kepada pembaca,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif