SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 28 Juli 2017.
Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini memberitakan tentang keluhan wali murid terkait uang SPP.
Solopos.com, SOLO – Beberapa wali murid SMAN 2 Karanganyar merasa keberatan dengan kebijakan adanya uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). Menanggapi hal itu, SMAN 2 Karanganyar siap memberikan keringanan atau membebaskan SPP bagi siswa dari kalangan tidak mampu.
Berita mengenai uang SPP di sekolah negeri itu menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (28/7/2017). Selain itu ada berita tentang lomba lukis payung dalam rangka HUT ke-214 Kabupaten Klaten dan HUT ke-72 Kemerdekaan Indonesia dan berita tentang pedagang yang menjual buku milik sekolah.
Berikut ini cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat 28 Juli 2017;
Berikut ini cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat 28 Juli 2017;
BIAYA PENDIDIKAN: Wali Murid Keluhkan Uang SPPSejumlah wali murid
SMAN 2 Karanganyar mengaku keberatan dengan kebijakan adanya uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) di sekolah setempat, Kamis (27/7).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, SMAN 2 Karanganyar melayangkan surat undangan ke ratusan wali murid guna membahas uang SPP awal pekan lalu.
Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com
HUT KLATEN: Promosikan Produk Khas Lewat Lomba Lukis
Pelajar SD dan SMP yang berkumpul di halaman Gedung Sunan Pandanaran, Klaten, berhamburan saat hujan kian deras mengguyur, Kamis (27/7) pagi. Sembari membawa kertas payung dan peralatan melukis, mereka mencari tempat berteduh seperti di bawah pohon hingga teras dan dalam gedung untuk melanjutkan melukis.
Pagi kemarin, sekitar 2.000 anak mengikuti lomba lukis payung tradisional yang menjadi salah satu rangkaian perayaan Hari Jadi ke-213 Kabupaten Klaten dan HUT ke-72 Kemerdekaan Indonesia. Mereka berasal dari sekolah yang tersebar di 26 kecamatan. Vita Fresti Damayanti, 12, menjadi salah satu peserta lomba lukis payung. Dengan teliti ia menorehkan cat akrilik menggunakan kuas mengikuti pola yang sudah ia gambar pada payung tradisional berbahan kertas.
Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com
PENJUALAN BUKU: Jual Buku Milik Sekolah, Pedagang Diperiksa Polisi
Sejumlah pedagang buku bekas di belakang Stadion Sriwedari Solo dan Komplek Alun-Alun Utara (Alut) Keraton Solo harus berurusan dengan polisi lantaran menjual buku materi pelajaran berstempel SMA Negeri 5 Solo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, para pedagang digiring ke Polsek Banjarsari untuk dimintai keterangan terkait penjualan buku paket berbagai mata pelajaran milik SMA Negeri 5 Solo, Rabu (26/7). Para pedagang itu meliputi enam pedagang dari kawasan belakang Stadion Sriwedari atau akrab disebut Busri dan dua pedagang dari Alut Keraton Solo.
Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com