SOLOPOS.COM - Aksi Vloska saat peluncuran album perdana Skankin di Kedia Kopi 77, Brumbung, Selogiri, Wonogiri, Kamis (27/7/2017) malam. (Istimewa/Vloska)
Grup band beraliran ska asal Wonogiri meluncurkan album.
Solopos.com, WONOGIRI — Band beraliran musik ska asal Wonogiri, Vloska, meluncurkan album perdana bertajuk Skankin di Kedia Kopi 77, Brumbung, Selogiri, Wonogiri, Kamis (27/7/2017) malam.
Dalam album berisi 11 lagu itu terdapat satu lagu yang didedikasikan kepada masyarakat Wonogiri, khususnya Bupati Joko Sutopo. Pada acara tersebut, jumlah penonton yang ditarget 300 orang membeludak mencapai 500 orang lebih.
Bahkan, mereka datang dari luar Wonogiri, seperti Karanganyar. “Antusiasme penikmat musik ska di Wonogiri memang luar biasa bagus,” kata drummer Vloska, Bramma Wardhana, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis malam.
Tingginya antusiasme masyarakat Wonogiri dan sekitarnya ketika Vloska tampil tidak lepas dari peran Bupati Wonogiri. Dua tahun terakhir, Vloska selalu tampil di puncak acara Pesta Rakyat dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Wonogiri.
“Bupati Joko Sutopo sangat mendukung kreativitas anak muda di Wonogiri. Beliau memberikan dukungan yang sangat luar biasa kepada kami,” imbuhnya.
Oleh karena itu, lagu pamungkas dalam album tersebut berjudul Wonogiriku didedikasikan kepada seluruh masyarakat dan bupati Wonogiri. “Kami besar di Wonogiri karena diberi panggung oleh bupati untuk berkontribusi di bidang musik. Kami mulai keluar dan tampil di alun-alun selama dua tahun ini karena diundang sebagai bintang tamu oleh bupati,” ungkap Bramma.
Lagu tersebut berkisah seputar keelokan alam dan kenyamanan tinggal di Kota Gaplek. Lagu itu menjadi satu-satunya lagu bertema kedaerahan. Sedangkan lagu lainnya bertema khas kehidupan remaja, antara lain Skankin, Kimcil Jahat, Mari Berdanska, Kawan Ceria, Penghujam, Modus, dan lainnya. Semua lagu milik Vloska diciptakan Zulfikar.
Vloska terdiri atas tujuh personel dan satu additional player, yakni Bramma (drummer), Zulfikar (bassist), Damara (gitaris), Surya (gitaris), Tiyas Buana (trompet), Pratama Agung (saksofon), Adi Purnama (vokalis), dan Risyad (additional player).
Awalnya mereka merupakan lawan main di acara festival band pada 2009 lalu. Namun, band masing-masing personel itu tidak berjalan dengan baik. Akhirnya, mereka melebur menjadi Vloska pada 2013.
“Vloska sudah ada sejak 2013, tetapi saat itu belum produktif. Mulai 2015 kami sudah sering mengisi acara sekolah di Kabupaten Wonogiri,” ujarnya.