Jateng
Jumat, 28 Juli 2017 - 15:50 WIB

Kota Lama Semarang Dikucuri Rp97 Miliar Dana Kementerian PUPR

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pejalan kaki melintas di kawasan Kota Lama Semarang, Jateng, Rabu (7/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Kota Lama Semarang dikucuri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dana Rp97 miliar.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan kucuran dana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merevitalisasi Kota Lama Semarang ditambah. “Awalnya, Rp40 miliar. Alhamdulillah, dari hasil rapat koordinasi Kementerian PUPR dan Pemerintah Kota Semarang anggarannya ternyata ditambah jadi Rp97 miliar,” katanya di Semarang, Kamis.

Advertisement

Ita—sapaan akrab Hevearita—yang juga Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang itu mengatakan anggaran dari Kementerian PUPR itu untuk proyek tahun jamak, yakni 2017 dan 2018. Menurut dia, anggaran dana sebanyak itu akan digunakan untuk membenahi infrastruktur, seperti drainase, jalan, hingga penataan street furniture untuk mempercantik kawasan Kota Lama Semarang.

“Ya, seperti lampu jalan, kursi, hingga penandaan jalan. Misalnya, tulisan Jalan Sendowo, Jalan Kepodang, dan sebagainya. Prioritasnya, di jalur utama, yakni sekitar Jl. Letjen Suprapto,” katanya.

Nantinya, kata dia, disiapkan pula jalur pedestrian yang nyaman dihiasi dengan aksesori jalan, seperti lampu jalan yang cantik, sehingga akan semakin membuat wisatawan betah menikmati keindahan Kota Lama Semarang. “Jadi, nanti suasananya tidak monoton. Lampu-lampu jalan akan dibuat lebih cantik lagi. Kami ingin jalur pedestrian ini sukses menjadi percontohan bagi kota-kota lainnya,” katanya.

Advertisement

Rencananya, beberapa titik di kawasan Kota Lama Semarang bakal dijadikan jalur pedestrian atau khusus bagi pejalan kaki sehingga arus kendaraan bermotor akan dialihkan ke jalur sekitarnya. “Saat ini, para pemilik bangunan di Kota Lama juga sudah mulai terbuka. Kami sering lakukan komunikasi dengan mereka tahap demi tahap. Mereka mau memanfaatkan bangunan yang dimilikinya,” katanya.

Gedung Van Dorp misalnya, akan dikembangkan menjadi museum 3D dan di belakangnya dibangun lahan parkir. Sedangkan gedung tempat gule Bustaman yang terkenal juga dijajaki untuk galeri furniture. Artinya, simpul Ita, revitalisasi Kota Lama Semarang berjalan beriringan dengan geliat pertumbuhan ekonomi dengan dimanfaatkannya kembali gedung-gedung kuno di kawasan itu oleh pemiliknya.

“Bangunan-bangunan sudah mulai dioptimalkan. Gedung Oudetrap milik Pemkot Semarang juga sudah mulai dipugar. Rencananya, delapan bulan sudah bisa selesai pengerjaannya,” pungkasnya. Saat ini, pengerjaan jalur pedestrian tengah berjalan, seperti di depan Gedung Telkom yang jadi Galeri UMKM yang dilengkapi dengan kursi, portal jalan, dan aksesoris bergambar ikon Kota Semarang.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif