Jatim
Jumat, 28 Juli 2017 - 09:05 WIB

Gubernur Jatim Soekarwo Desak Kemendag Segera Impor Garam

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

Gubernur Jatim mendesak Kemendag untuk segera mengimpor garam untuk atasi kelangkaan garam.

Madiunpos.com, PONOROGO — Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mendesak pemerintah pusat untuk segera mengimpor garam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini garam menjadi salah satu komoditas yang sulit diperoleh dan mahal di wilayah Jawa Timur.

Advertisement

“Saya meminta Kementerian Perdagangan untuk mengimpor garam. Ini sifatnya sudah mendesak, karena di pasar harga garam sudah naik empat kali lipat dari harga normal,” kata Pakde Karwo seusai mengikuti acara Peringatan Hari Keluarga Nasional XXIV Provinsi Jawa Timur tahun 2017 di Alun-alun Ponorogo, Kamis (27/7/2017).

Soekarwo mengakui saat ini Jawa Timur mengalami krisis garam. Sehingga butuh penanganan cepat untuk pemenuhan kebutuhan garam.

Produksi garam di Jawa Timur, kata dia, pada saat kondisi cuaca bagus bisa mencapai 174.000 ton. Namun, pada tahun ini karena kondisi alam yang tidak menentu dan matahari banyak tertutup awan sehingga produksi garam di Jatim turun menjadi 124.000 ton. Kondisi ini membuat wilayah Jatim kekurangan sekitar 50.000 ton garam.

Advertisement

Mengenai kondisi ini, Pemprov Jatim tidak bisa berbuat banyak karena produksi garam sangat bergantung pada kondisi alam. Untuk itu, ia berharap pemerintah pusat segera menangani kondisi krisis ini dengan mengimpor garam.

“Ini karena alam, kami tidak bisa apa-apa. Di Jatim yang bagus produksi garamnya yaitu di wilayah Sumenep,” ujar Soekarwo.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Ponorogo, Addin Andanawarih, mengatakan kelangkaan garam juga terjadi di Ponorogo. Namun, garam yang langka di pasar yaitu garam kasar.

Advertisement

Sedangkan untuk garam konsumsi yaitu garam beryodium masih mencukupi kebutuhan. Meskipun harga garam ini mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000 per bungkusnya.

Mengenai kelangkaan garam ini, kata Addin, pihaknya telah mengajukan surat permohonan bantuan kepada Pemprov Jatim. Dalam waktu dekat, Pemprov berjanji akan memasok garam ke wilayah Ponorogo.

“Di Ponorogo ini hanya konsumen garam. Kami biasanya mengambil garam dari Banyuwangi dan Madura,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif