News
Jumat, 28 Juli 2017 - 19:30 WIB

Dana Haji untuk Biayai Infrastruktur? Ini Klarifikasi Bappenas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bambang Brodjonegoro (JIBI/Solopos/Antara)

Bappenas membantah penggunaan dana haji untuk membiayai infrastruktur. Yang benar adalah investasi.

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro meluruskan kabar miring terkait penggunaan dana haji. Di media sosial beredar anggapan bahwa dana haji untuk pembiayaan infrastruktur di Tanah Air.

Advertisement

Bambang mengungkapkan kata “penggunaan” dana haji tidak tepat karena kata tersebut bisa diartikan belanja atau spending. Misalnya, ada dana haji Rp15 triliun, kemudian Rp10 triliun digunakan untuk belanja infrastruktur. “Itu salah, tidak boleh karena dana haji itu milik orang yang berkeinginan naik haji,” papar Bambang, Jumat (28/7/2017).

Sebenarnya, kata “penggunaan” ini harus diintepretasikan sebagai investasi. Oleh sebab itu, Bambang memandang kata investasi dana haji lebih tepat dibandingkan dengan “penggunaan” dana haji. “Jadi kalimat yang tepat adalah investasi dana haji di infrastruktur. Ini sama dengan investasi dana haji di bank syariah dan sukuknya RI.”

Dia melihat jika dana haji hanya disimpan di bank syariah, investasinya terbilang kecil. Sementara itu, investasi di infrastruktur jauh lebih menguntungkan. “Kalau return-nya kecil, mau dipakai apa? itu haknya yang punya dana haji. Padahal, dana haji itu harus bisa dikelola dengan baik agar hasilnya bisa memberikan perbaikan pelayanan haji,” tambahnya.

Advertisement

Jika dana haji digunakan untuk pembiayaan infrastruktur, dia menjelaskan pemilik dana haji tidak perlu khawatir karena uangnya tidak akan berkurang. Bahkan, pemilik dana haji dapat menerima bagi hasil.

Menurutnya, dana haji yang termasuk dana jangka panjang sangat sesuai dengan proyek infrastruktur yang juga bersifat jangka panjang. Dia menyampaikan Presiden sudah menegaskan bahwa pemerintah mendorong dana haji untuk diinvestasikan ke dalam proyek infrastruktur yang prospektif dan aman, seperti jalan tol, bandara, dan pembangkit listrik.

“Artinya apa, pasti hasilnya bagus, return dana hajinya lebih jelas. Calon haji yang akan pergi tahun depan atau 10 tahun lagi akan mendapatkan kualitas layanan haji yang makin lama makin baik,” tegasnya.

Advertisement

Niat pemerintah mendorong investasi dana haji, lanjut Bambang, bukan sekedar untuk difokuskan kepada pembangunan infrastruktur. Tetapi, pemerintah ingin agar calon jemaah haji mendapatkan imbal hasil yang bermanfaat untuk mereka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif