News
Kamis, 27 Juli 2017 - 18:30 WIB

Tak Otomatis Impor, Jokowi akan Cek Langsung Kelangkaan Garam

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panen garam di area pertanian garam Desa Kedungmalang, Jepara, Jateng, Kamis (20/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Presiden Jokowi menyantakan segera mengecek langsung kasus kelangkaan garam.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan turun tangan langsung untuk mengecek produksi garam dalam negeri. Presiden menuturkan musim hujan yang mundur dari perkiraan menyebabkan produksi garam di tingkat petani menurun.

Advertisement

Imbasnya, pasokan juga berkurang dan harga jadi melonjak. “Nanti akan saya cek langsung [bersama] Menteri BUMN yang terkait PT Garam. Kalau ada masalah pasokan distribusi, nah itu yang akan kita selesaikan,” kata Presiden Jokowi usai Rakornas Pengendalian Inflasi, Kamis (27/7/2017).

Kelangkaan garam dilaporkan melanda beberapa daerah, termasuk beberapa kabupaten di Jawa Timur, seperti Surabaya, Blitar, dan Kediri. Padahal provinsi itu merupakan lumbung garam.

Sejalan dengan itu, harga garam merambat naik. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, harga rata-rata garam pada Juli 2017 di tingkat konsumen mencapai Rp5.792 per kg. Padahal, harga rata-rata pada bulan yang sama pada 2014-2016 secara berturut-turut hanya Rp2.984, Rp3.308, Rp3.883, per kg (Bisnis.com, 22/7/2017).

Advertisement

Kelangkaan stok yang diikuti lonjakan harga garam merupakan imbas gagal panen tahun lalu akibat musim kemarau basah. Data KKP menyebutkan produksi garam 2016 hanya 144.009 ton dengan volume stok pada awal 2017 cuma 112.671 ton. Padahal, kebutuhan garam konsumsi per bulan 125.000 ton.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif