Jogja
Kamis, 27 Juli 2017 - 10:20 WIB

PEMBUBARAN ORMAS : Rektor UGM Segera Panggil Dosen Terlibat HTI

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dokumentasi kegiatan Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Tengah di Kota Semarang. (Youtube.com)

Pembubaran ormas, UGM mendukung keputusan tersebut dan mendekati dosen yang terlibat HTI

Harianjogja.com, SLEMAN – Universitas Gadjah Mada (UGM) akan menggunakan cara persuasif akademis dalam menangani keterlibatan sejumlah dosen dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dalam waktu dekat ini, sejumlah nama dosen yang terlibat akan dipanggil untuk diberikan pengarahan.

Advertisement

Baca Juga : PEMBUBARAN ORMAS : Rektor UGM Segera Panggil Dosen Terlibat HTI

Rektor UGM Panut Mulyono enggan menjelaskan secara rinci jumlah dosen yang terlibat, alasannya karena belum melakukan klarifikasi atau penelitian sehingga menjadi data valid. Namun, ia mengakui telah mendapatkan daftar nama dosen UGM yang aktif di HTI dari pihak luar. Nama-nama tersebut, diakuinya memang tidak semuanya benar alias tidak valid, tetapi ia memberikan sinyal setengah dari daftar nama itu memang benar dosen UGM. Bahkan beberapa nama di antaranya ia mengenal baik.

Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan klarifikasi terhadap nama-nama tersebut dengan memanggil mereka. Kemudian diberikan penjelasan sesuai dengan arah Menristek Dikti. Pihaknya akan mengedepankan tindakan persuasif akademik dengan menyampaikan bahwa organisasi tersebut dilarang. Terutama harus menyatakan taat setia mematuhi UUD 45, Pancasila.

Advertisement

“Karena kita manusia ketika diajak bicara. Tetapi kalau tidak [bisa patuh], bagaimana aturan Pak Menteri bagi teman yang tidak bisa diajak berdikusi, tidak bisa memenuhi aturan yang ada tindakan seperti apa ya kita tunggu saja. Prinsipnya kami tidak grusa grusu agar tidak menimbulkan ketidakkondusifan lingkungan,” tegasnya saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (26/7/2017) petang.

Ia berharap Menristek dikti menerbitkan petunjuk teknis secara jelas sehingga bisa menjadi acuan, langkah selanjutnya yang harus ditempuh, jika mereka tidak bersedia mematuhi aturan atau tidak bisa diajak berdiskusi. Meski ada dosen yang terlibat, namun Panut meyakini tidak akan menurunkan citra positif UGM di tengah masyarakat, terutama jika penanganan persoalan ini dilakukan dengan baik.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif