SOLOPOS.COM - Aktivitas jual beli sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali, Rabu (26/7/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)
Harga sapi di Boyolali naik.
Solopos.com. BOYOLALI — Sekitar sebulan menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sapi mulai merangkak naik. Sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali mengatakan kenaikan itu berkisar Rp500.000-Rp2.000.000 per ekor.
Parno, 55, salah satu pedagang sapi asal Ampel, Boyolali mengatakan harga sapi pada pasaran hewan (paingan) sebelumnya untuk sapi betina bunting Rp16.500.000. Sedangkan pada pasaran kali ini sudah mencapai Rp17.000.000.
“Sapi betina ini mulai naik sekitar Rp500.000. Sedangkan sapi jantan naiknya rata-rata sekitar Rp1.000.000,” kata dia saat ditemui Espos di Pasar Hewan Sunggingan, Rabu (26/7/2017).
Menurutnya, harga sapi jantan dewasa untuk keperluan kurban cukup bervariasi tergantung kondisi. Menurutnya, pembeli bisa mendapatkan sapi dengan harga mulai Rp15.000.000.
Sementara itu, sejumlah pembeli juga mengakui harga sapi di pasar tersebut mulai merangkak naik. Rifan Fauzi, 26, salah seorang pembeli sapi asal Salatiga mengaku harga sapi mulai merangkak naik sejak beberapa waktu terakhir.
Menurutnya, harga sapi jantan dewasa sekitar Rp15.000.000 kini menjadi Rp16.500.000-Rp17.000.000. Sedangkan sapi bakalan (ukuran sedang) yang semula Rp10.500.000 naik menjadi sekitar Rp11.000.000-12.000.000.
Menurut dia, kenaikan harga tersebut wajar. “Wajar lah ini sudah mau Idul Adha jadi harganya sudah pada naik,” katanya.
Sementara itu, Hamdani, 50, warga Kartasura mengatakan hal senada dengan Rifai. Menurutnya, harga sudah mulai naik menjelang Idul Adha. Meski demikian, dia belum berencana membeli sapi hari itu. “Saya sih baru tanya-tanya harga. Mungkin pekan depan baru beli,” ujarnya.
Pembeli lain, Santo, 45, mengatakan, meski harga sapi di Pasar Hewan Sunggingan ini naik, namun relatif lebih murah dibandingkan dengan pasar lain.
“Saya sering ke pasar hewan di berbagai kota. Tapi di Boyolali ini harganya masih relatif lebih murah dibandingkan dengan pasar lain seperti Banjarnegara, Ambawara, dan sebagainya,” kata penjual daging asal Wonosobo ini.