Jateng
Kamis, 27 Juli 2017 - 08:50 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Garam Langka, Harga Ikan Asin di Tambaklorok Naik

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang ikan asin tengah menjemur barang dagangannya di kawasan Pasar Ikan Tambaklorok, Semarang, Rabu (26/7/2017). Para pedagang itu mengaku mengalami penurunan omzet menyusul melambungnya harga garam. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Harga garam sebagai kebutuhan pokok para perajin ikan asin mengalami kenaikan yang berimbas pada naiknya harga ikan asin di Tambaklorok, Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Melambungnya harga garam yang terjadi belakangan ini berimbas pada naiknya sejumlah komoditas pasar di Semarang. Terutama komoditas yang menjadikan garam sebagai kebutuhan pokok produksi, seperti ikan asin yang dijual di Pasar Ikan Tambaklorok, Semarang.

Advertisement

Harga ikan asin jenis teri di salah satu sentra penjualan komoditas laut di Semarang itu naik sekitar Rp5.000/kg-Rp10.000/kg. Ikan asin jenis teri yang biasa dijual Rp35.000/kg kini naik menjadi Rp40.000/kg-Rp45.000/kg.

Meski harga teri asin naik hingga 35%, kondisi serupa tak terjadi pada ikan asin jenis lain, seperti kempar dan juwi. Harga ikan asin jenis kempar dan juwi yang semula dijual Rp7.000/kg-Rp8.000/kg meroket berlipat ganda menjadi Rp12.000/kg-Rp15.000/kg.

“Mau bagaimana lagi? Harga garam naik kami juga harus menaikan harga dagangan. Imbasnya ya tentu banyak pembeli yang tidak jadi beli dan membuat omzet kami turun,” tutur salah seorang pedagang ikan di Pasar Ikan Tambaklorok, Nipah, saat dijumpai Semarangpos.com di sela-sela berjualan, Rabu (26/7/2017) siang.

Advertisement

Nipah mengakui garam yang harganya tengah bergejolak itu merupakan kebutuhan pokok dalam pembuatan ikan asin. Hal itu dikarenakan garam digunakan untuk mencampur ikan sebelum dijemur dan dijual ke pasar.

Meski demikian, garam saat ini sulit diperoleh para pedagang ikan di Pasar Tambaklorok. Jika pun ada, harga garam saat ini sangat tinggi.

Jika sebelumnya garam yang digunakan untuk mengawetkan ikan asin itu dibanderol sekitar Rp35.000 untuk setiap karung dengan berat sekitar 45 kg, kini harganya mencapai Rp170.000. Harga kebutuhan pokok masyarakat itu adalah harga garam yang diperoleh dari para pengepul di Demak atau Jepara. Jika garam dibeli di pasar tradisional di Kota Semarang, harganya jauh lebih tinggi, yakni sekitar Rp250.000/karung.

Advertisement

“Untuk menyiasati minimnya pasokan garam, kadang kami jual ikan teri yang tidak digarami alias tidak diasinkan. Tapi harganya jadi jauh lebih mahal. Ikan teri yang tawar biasanya kami jual Rp60.000/kg atau lebih tinggi Rp20.000/kg dari ikan teri yang sudah diasini, karena jumlahnya kan jadi lebih banyak dibandingkan yang sudah digarami,” ujar pedagang ikan asin lainnya di Pasar Tambaklorok, Mudayana.

Mudayana pun berharap kelangkaan garam ini bisa segera diatasi oleh pemerintah. Ia pun tak keberatan jika pemerintah mengimpor garam dari luar negeri asal harganya tidak setinggi saat ini. “Enggak apa-apa mengimpor, yang penting ada dan harganya enggak tinggi. Saat ini garam memang langka sehingga harganya melambung tinggi. Mungkin karena pengaruh cuaca yang mulai penghujan,” tutur warga RT 008/RW 014 Tambaklorok, Semarang itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif