News
Kamis, 27 Juli 2017 - 04:30 WIB

Gara-Gara Trump, Menlu As Berniat Mengundurkan Diri?

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rex Tillerson (Dailymail.co.uk)

Menlu AS dikabarkan berniat mengundurkan diri gara-gara Trump.

Solopos.com, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillorson dikabarkan akan mengundurkan diri dari jabatannya. Kabarnya, keputusan itu diambil lantaran ia kerap bersitegang dengan Presiden AS, Donald Trump.

Advertisement

Dikutip Solopos.com dari The Independent, Rabu (26/7/2017), seorang sumber yang tak disebutkan identitasnya mengatakan, Tillerson terganggu dengan pernyataan Trump yang mengaku kecewa memilih Jeff Sessions sebagai jaksa agung. Selain itu, meski cukup akrab, belakangan ini ia justru sering berbeda pendapat dengan Trump.

Kabar tersebut langsung dibantah oleh pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS. Menurut mereka, kabar itu sama sekali tidak benar. Juru bicara Kemenlu AS, Hetaher Nauert, mengatakan, Tillerson tidak berencana mengundurkan diri dari jabatannya.

“Kabar itu jelas salah. Tillerson bertekad tetap bekerja di Kemenlu. Kami punya banyak pekerjaan dan beliau sangat memahami hal itu,” kata Nauert seperti dilansir Daily Mail.

Advertisement

Kendati demikian, saat ini Tillerson diketahui tengah mengambil cuti. Menurut Nauert, Tillerson sedang menenangkan diri dari hiruk pikuk di Washington. “Dia mengambil cuti selama beberapa hari untuk menenangkan diri dan menyelesaikan beberapa pekerjaan. Dia juga baru saja kembali dari kunjungannya ke luar negeri. Wajarlah ia ingin berlibur,” sambung Nauert.

Sementara itu, pekan lalu Tillerson sempat mengatakan komitmennya melayani negara lewat jabatan yang diembannya itu. Meski kerap berselisih pendapat dengan Trump, ia tetap akan menjalankan tugasnya dengan baik.

“Saat ini saya masih belajar menjadi pelayan rakyat yang baik. Kesempatan melayani negara ini tentu tidak akan saya sia-siakan begitu saja,” ungkap Tillerson.

Advertisement

Sebagai informasi, selama ini Tillerson dan Trump disebut memiliki hubungan baik. Namun, sejak diangkat menjadi menteri ia kerap berselisih pendapat dengan Trump. Perbedaan pendapat keduanya semakin kentara saat merespons krisis Teluk.

Tillerson mendesak kerja sama antar-negara untuk menyelesaikan konflik. Sementara Trump malah memuji langkah Arab Saudi dan beberapa negara lain yang memutuskan hubungan dengan Qatar. Bukan hanya itu, ia juga menuding Qatar ikut mendanai kelompok militan yang sering melancarkan teror. 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif