Jateng
Rabu, 26 Juli 2017 - 21:50 WIB

TRANSPORTASI SALATIGA : Demo Tolak Ojek Online, Sopir Angkot Dicerca

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sopir angkot melakukan aksi mogok dan parkir di Lapangan Pancasila, Kota Salatiga, Jateng, Rabu (26/7/2017). (Facebook.com-Arimbi)

Transportasi di Kota Salatiga kembali menghadapi masalah dengan aksi demo sopir angkot yang menolak ojek online.

Semarangpos.com, SALATIGA – Para sopir angkutan kota (angkot) di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (26/7/2017), berunjuk rasa dengan melakukan aksi mogok guna memprotes kehadiran moda transportasi baru berupa ojek berbasis aplikasi alias ojek online. Tetapi, bukannya meraih empati, para sopir angkot itu justru menuai cercaan dari warganet.

Advertisement

Warganet yang tergabung di grup Facebook Kabar Salatiga ramai mencerca para demonstran dengan beragam alasan, mulai dari angkot yang parkir di Lapangan Pancasila, hingga demonstrasi yang dianggap sebagai tindakan tak sportif sopir angkot dalam persaingan mempertahankan eksitensi moda transportasi di Kota Salatiga.

Di grup Facebook tersebut, warganet ramai mengunggah foto suasana demonstrasi sopir angkot di Kota Salatiga. Menurut netizen, aksi sopir angkot parkir di Lapangan Pancasila itu sebagai tindakan yang merusak. “Boleh demo tapi jangan merusak tatanan kota,” tulis pengguna akun Facebook Haryono Moentaram.

Advertisement

Di grup Facebook tersebut, warganet ramai mengunggah foto suasana demonstrasi sopir angkot di Kota Salatiga. Menurut netizen, aksi sopir angkot parkir di Lapangan Pancasila itu sebagai tindakan yang merusak. “Boleh demo tapi jangan merusak tatanan kota,” tulis pengguna akun Facebook Haryono Moentaram.

“Ora ning lapangan, ora ning ndalan…? Podo ora totone….! [Di lapangan atau di jalan, sama saja salah]” timpal pengguna akun Facebook Arifurrokhman Haryadi.

“Iki kudune lho ya kudune iki di klaim perusakan tanaman lho, kudune nek pak wali ne koyo bu wali ne Surabaya, [Demonstrasi di Lapangan Pancasila itu seharusnya bisa diklaim sebagai perusakan tanaman, jika wali kota Salatiga seperti wali kota Surabaya],” ungkap pengguna akun Facebook Edwin Prima.

Advertisement

“Sama-sama cari uang, rejeki udah ada yang ngatur kok. Jaman sekarang sayur aja udah lewat online. Kenapa pedagang sayur di pasar gak pada demo sekalian ya?” tulis pengguna akun Facebook Dhedhe Dhiella.

“Gak ada Gojek angkot tetap sepi, kenapa mesti ditutup? Demo dikit diturutin, demo dikit diturutin. Demo dituruti bukan solusi. Kalo ada yang mudah kenapa mesti dipersulit?” papar pengguna akun Facebook Winda Jaquin.

Sementara itu, sebagian netizen mengabarkan demo sopir angkot di Kota Salatiga itu berlangsung hingga sekitar pukul 11.30 WIB. “Angkot sudah beroperasi lagi bos, demonya cuma sampe jam setengah 12, penumpang tidak sampai terlantar. Rame yo, lagi iki aku ngerti Salatiga enek demo,” terang pengguna akun Facebook Sodikin Asmui.

Advertisement

Dari foto yang ramai diunggah warganet di grup Facebook Kabar Salatiga, terlihat beragam kalimat protes disematkan pada poster yang lantas ditempelkan pada angkot. “Ingat pak wali! Aku ra seneng Gojek,” begitu bunyi tulisan pada poster di salah satu angkot.

“Jangan nodai kedamaian Kota Salatiga tercinta ini dengan kehadiran Gojek,” begitu tulisan pada angkot lainnya.

[Baca juga: Ojek Online Hadir di Salatiga, Begini Protes Sopir Angkot]

Advertisement

Sehari sebelum demo sopir salah satu moda trasnsportasi umum di Kota Salatiga itu digelar, sudah ada angkot yang ditempeli poster berisi kalimat protes bernada penyebaran kebencian. Namun warganet tak menduga akan terjadi demo pada keesokan harinya. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif