Jogja
Rabu, 26 Juli 2017 - 17:55 WIB

Tiga Desa di Sleman Jadi Binaan Keluarga Sakinah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pernikahan (Psychologytoday.com)

Tiga desa di Sleman, Desa Sidoarum Godean, Desa Tambakrejo Tempel dan Desa Bokoharjo Prambanan dijadikan Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS)

 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN – Tiga desa di Sleman, Desa Sidoarum Godean, Desa Tambakrejo Tempel dan Desa Bokoharjo Prambanan dijadikan Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS). Salah satu tujuannya untuk melanggengkan usia perkawinan masyarakat.

Kepala Desa Bokoharjo Dodi Haryanto mengatakan, pencanangan Bokoharjo sebagai DBKS tersebut diharapkan meningkatkan harmonisasi dalam keluarga. Begitu juga dengan kehidupan beragama dalam keluarga diharapkan bisa lebih baik.

“Jika pengayoman beragama dalam keluarga baik maka pada gilirannya akan mampu menekan angka perceraian khususnya di Desa Bokoharjo,” katanya di sela-sela kegiatan pencanangan DBKS di Balaidesa Bokoharjo Prambanan Selasa (25/7/2017).

Advertisement

Dodi menambahkan, selama 2016 lalu jumlah pernikahan di Bokoharjo tercatat 172 pasangan. Adapun pasangan yang mengajukan perceraian tercatat 12 kasus. Dengan DBKS, Dodi berharap kasus penceraian bisa terus ditekan.

Pencanangan ketiga desa sebagai DBKS tersebut ditandai dengan penyerahan papan nama DBKS oleh Wakil Bupati Sleman yang diterima perwakilan dari tiga desa tersebut.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun yang hadir saat itu mengingatkan agar masyarakat menerapkan ajaran agama secara sungguh-sungguh dalam kehidupan berkeluarga. Dengan begitu, permasalahan-permasalahan dalam keluargga yang potensial menyebabkan terjadinya perceraian bisa dihindari.

Advertisement

“Kita dapat menghadapi berbagai persoalan rumah tangga dengan sabar dan tidak emosional jika ajaran agama diterapkan secara sungguh-sungguh,” katanya.

Menurut Muslimatun, hubungan yang terjalin dalam sebuah keluarga hendaknya menjadi hubungan yang harmonis, sejuk, dan nyaman, serta penuh rasa kasih sayang. Sehingga kehidupan berkeluarga mendapat ketenangan dan ketentraman, dan jauh dari nuansa kekerasan dalam rumah tangga.

“Pasangan suami istri harus saling menjalin komunikasi yang baik mengatasi setiap masalah. Hindari sikap emosional, dan menghindari egoisme,” dia mengingatkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif