Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini memberitakan tentang protes komunita difabel mengenai pedestrian di Kota Solo.
Solopos.com, SOLO – Kumpulan komunitas difabel di Kota Solo menyayangkan penataan jalur pedestrian baru di beberapa ruas jalan. Merekamenyoroti jalur khusus tunanetra yang terhalang tiang listrik. Diharapkan perbaikan segera dilakukan oleh dinas terkait.
Berita mengenai protes komunitas difabel mengenai pedestrian di Kota Solo menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Rabu (26/7/2017). Selain berita tersebut ada berita tentang wawancara pemilihan Putra Putri Solo 2017 dan Pilkades Klaten yang diamankan 700 personel kepolisian.
Berikut ini cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu 26 Juli 2017;
Berikut ini cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu 26 Juli 2017;
JALUR PEDESTRIAN BARU: Kaum Difabel Dirugikan
Sejumlah komunitas difabel di Solo menyayangkan hasil penataan jalur pedestrian baru di beberapa ruas jalan di Solo yang dinilai tidak ramah difabel.
Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/
PEMILIHAN PPS 2017: Lewat Wawancara, Terlihat Potensi Peserta
“Kamu suka ngobrolin apa?” Pertanyaan dari Retno Wulandari, Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) Solo, yang juga General Manager The Sunan Hotel Solo itu membuka sesi wawancara dengan salah satu semifinalis Pemilihan Putra Putri Solo (PPS) 2017, Latasha.
“Politik,” jawab Latasha singkat. Retno pun melanjutkan, “Kalau politik yang sekarang sedang ramai diperbincangkan apa?”
Tanpa jeda berfikir, Latasha langsung merujuk isu hak angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan perseteruan DPR dengan KPK.
Mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini kemudian menjelaskan yang dia ketahui tentang hak angket KPK, dari dua sudut pandang.
Dari perbincangan politik kemudian mengalir sampai pada tema lain, seperti pariwisata, tokoh, presiden favorit, hobi, hingga motivasi mengikuti ajang PPS. Dari tujuh presiden Indonesia, dia mengaku paling mengagumi B.J.Habibie. Retno pun lantas menguji pengetahuan Latasha tentang sosok Habibie. Begitu pula saat mengaku hobi membaca, terutama membaca buku biografi. “Terakhir saya baca biografi Tan Malaka.” Retno pun langsung mengajak berdiskusi tentang apa jasa besar Tan Malaka bagi Indonesia dan mengapa tidak banyak orang yang mengenal tokoh Tan.
Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/
PILKADES KLATEN: 48 Desa Pilih Kades, 700 Polisi Disiagakan
Pemilihan kepala desa (pilkades) secara serentak di 48 desa dari 20 kecamatan di Kabupaten Klaten digelar Rabu (26/7) ini. Penyelenggara pilkades menyebutkan suasana H-1 pilkades serentak terpantau kondusif aman.
Ketua Panitia Pilkades Jelobo, Suhardi, mengatakan pemungutan suara di wilayahnya dipusatkan di Gedung Balai Desa Suka Rahayu, di Dukuh Wantilan, Desa Jelobo, Kecamatan Wonosari. Gedung itu bakal menjadi tempat bagi 3.530 pemilih menurut Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dimiliki panitia.
Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/