Jateng
Rabu, 26 Juli 2017 - 13:50 WIB

PAMERAN SEMARANG : Gali Kearifan Lokal, Mahasiswa Unnes Ilustrasikan Ratu Kalinyamat

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mahasiswa Unnes, Surya Atmaja (kiri), tengah menjelaskan kepada salah seorang pengunjung tentang gambar ilustrasi Ratu Kalinyamat dalam pamerannya di kampus Unnes, Semarang, Selasa (25/7/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Pameran gambar ilustrasi tentang Ratu Kalinyamat digelar mahasiswa Unnes.

Semarangpos.com, SEMARANG – Terdorong keinginan untuk mengali nilai luhur serta kearifan budaya lokal, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Surya Atmaja, menggelar sebuah pameran gambar ilustrasi tentang Ratu Kalinyamat.

Advertisement

Pameran yang digelar selama tiga hari, mulai Selasa-Kamis (25-27/7/2017) di Gedung B9 Fakultas Bahasa dan Seni Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) Kota Semarang itu berisikan gambar-gambar ilustrasi kisah Ratu Kalinyamat yang dituangkan dalam sebuah kertas dengan menggunakan teknik vektor yang saat ini tengah digandrungi kalangan generasi muda.

Dijumpai Semarangpos.com di sela-sela pameran, Selasa sore, Surya mengaku alasannya menggelar pameran gambar ilustrasi tentang kisah Ratu Kalinyamat didasari keinginannya untuk mengangkat sosok Ratu Kalinyamat yang pernah berkuasa di wilayah Jepara pada tahun 1549-1579.

“Selama ini banyak masyarakat di Indonesia yang belum mengenal sosok Ratu Kalinyamat. Kalau pun mengenal beliau, pasti image-nya buruk karena kental dengan ritual Tapa Wuda Sinjang Rikma atau bertapa tanpa menggenakan sehelai kain pun,” ujar Surya.

Advertisement

Surya menyebutkan berdasarkan penelitiannya Ratu Kalinyamat merupakan sosok pemimpin yang cantik, pemberani, dan setia. Ia bahkan pernah dua kali menyerang Portugis di Selat Malaka, meski selalu berakhir dengan kekalahan.

Terkait Tapa Wuda Sinjang Rikma yang menurut kepercayaan masyarakat bahwa Ratu Kalinyamat bertapa telanjang, Surya menilai hal itu tidak benar. Ia menilai bertapa tanpa busana hanya kiasan yang menyatakan bahwa puteri Raja Demak, Sultan Trenggono, itu menjalankan ritual secara khusyuk tanpa memikirkan masalah duniawi.

“Tapa itu dilakukan Ratu Kalinyamat sebagai wujud kesetiaan, kecintaan dan pengabdian setelah kematian kakak dan suaminya oleh Arya Penangsang,” beber Surya.

Advertisement

Surya berharap pameran ini bisa diterima semua kalangan sehingga masyarakat lebih tahu tentang sosok Ratu Kalinyamat. Sementara, itu terkait alasannya menggunakan teknik vektor tak lain karena teknik itu saat ini tengah digandrungi oleh kalangan generasi muda.

“Salah satu kelebihan dari teknik vektor adalah gambarnya tidak akan pecah meski diperbesar hingga beberapa pixel. Sehingga jika dicetak dalam ukuran berapa pun, akan seperti gambar aslinya,” ujar Surya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif