Soloraya
Rabu, 26 Juli 2017 - 23:15 WIB

ORANG TENGGELAM SRAGEN : Bocah SD Jenar Tewas saat Mandi di Belik

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolsek Jenar AKP Handoyo bersama tim identifikasi Satreskrim Polres Sragen memeriksa belik milik warga di Dukuh/Desa Banyurip, Jenar, Sragen, Rabu (26/7/2017). (Istimewa/Polsek Jenar)

Orang tenggelam Sragen, bocah SD asal Jenar tewas saat mandi di belik.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang bocah berumur tujuh tahun, Muhammad Sahal Mahfud, pelajar kelas I SD asal Dukuh/Desa Banyurip RT 002/RW 001, Jenar, Sragen, ditemukan meninggal dunia di sebuah belik atau sumur pengairan milik warga setempat, Rabu (26/7/2017) pukul 12.30 WIB.

Advertisement

Sahal diduga tenggelam di belik itu saat bermain bersama kedua temannya. Kapolsek Jenar AKP Handoyo mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman saat dihubungi Solopos.com, Rabu malam, menyampaikan peristiwa itu bermula saat Sahal bermain dengan kedua temannya, Muhammad Rio Ferdinan, 7, dan Aji Kurniawan, 8, sepulang sekolah.

Mereka bermain air dan berenang di sekitar belik tersebut. Lokasi belik itu berjarak 500 meter dari rumah Sahal. Saat mandi bersama itulah tiba-tiba Sahal tenggelam. Rio mengetahui hal itu langsung berlari memberi tahu ibu Sahal di rumahnya.

Ibu Sahal, Winarsih, dan tetangganya, Pono, langsung datang ke lokasi setelah mendengar kabar itu. Warga lainnya, Windi, langsung turun ke belik yang kedalaman di bagian tengahnya mencapai 170 cm. Tubuh korban ditemukan di dalam belik itu.

Advertisement

“Windi langsung mengangkat korban ke daratan kemudian dilarikan ke Poliklinik Desa Banyurip. Dari klinik itu langsung dibawa ke Puskesmas Jenar. Namun nyawa korban tidak tertolong. Hasil pemeriksaan medis dan tim identifikasi Satreskrim Polres Sragen tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban meninggal karena tenggelam,” ujar Kapolsek yang diamini Kasubag Humas Polres Sragen AKP M. Saptiwi Retnowatini.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan pancing mainan dan pakaian milik Sahal. Kapolsek menjelaskan kepada keluarga Sahal meninggal karena tenggelam berdasarkan barang bukti dan pemeriksaan luar.

Saat dada ditekan, dari hidung Sahal keluar air. “Keluarganya menerima dan tidak meminta autopsi. Jenazah diserahkan kepada keluarga dengan disaksikan tokoh masyarakat dan perangkat desa setempat,” imbuhnya.

Advertisement

Kapolsek mengimbau warga agar lebih waspada mengawasi anak bermain. Kapolsek meminta masyarakat lebih ketat mengawasi anak terutama pada usia sekolah. Bagi pemilik belik, Kapolsek meminta supaya belik dipagari agar tidak muncul korban lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif