Jateng
Rabu, 26 Juli 2017 - 04:50 WIB

Ojek Berbasis Aplikasi Hadir di Kudus

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengendara ojek berbasis aplikasi alias ojek online. (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Iqbal)

Ojek berbasis aplikasi yang lebih familier dengan julukan ojek online kini melayani warga Kabupaten Kudus.

Semarangpos.com, KUDUS — Layanan ojek berbasis aplikasi Android di pesawat telepon seluler—atau familier dijuluki ojek online—mulai hadir melayani warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Meskipun pengendara ojek tersebut masih terbatas, warga mulai terbiasa dengan moda angkutan umum anyar tersebut.

Advertisement

Menurut salah satu pengemudi ojek online bernama Ikhsan yang diwawancarai Kantor Berita Antara di Kudus, Selasa (25/7/2017), ia tercatat sebagai pengemudi ojek online Grab sejak bulan Juni 2017, namun mulai aktif beroperasi setelah Lebaran 2017. Awalnya, dirinya sering beroperasi di Semarang, kemudian mencoba di Kabupaten Kudus, meskipun kota kecil dan belum banyak masyarakat yang mengetahuinya.

Meski demikian, dia sudah berulang kali mendapatkan pelanggan untuk diantar ke sejumlah tempat. Jumlah pengemudi ojek online di Kabupaten Kudus, katanya, untuk saat ini belum banyak, baru sekitar lima orang.

Ikhsan mengaku pekerjaan sebagai pengendara ojek online itu hanya sampingan, karena sehari-hari dia bekerja sebagai bagian anggota staf pemasaran salah satu bank swasta di Tanah Air. “Ketika lepas tugas, saya menjadi pengemudi ojek daring. Teman yang lain juga demikian, beroperasi ketika selesai bekerja, sehingga terkadang menunggu pelanggan hingga malam hari,” ujarnya.

Advertisement

Kehadiran moda transportasi umum ojek berbasis aplikasi, kata dia, memang membantu masyarakat, karena mereka yang hendak bepergian tanpa harus membawa kendaraan cukup memanfaatkan transportasi daring tersebut. “Tarifnya juga jelas, per kilometer hanya Rp2.000,” ujarnya.

Moh. Jamaah, salah seorang warga Kudus ketika dimintai tanggapannya atas kehadiran ojek online di Kudus menyambut gembira karena bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang hendak bepergian untuk wilayah Kota Kudus tanpa harus membawa kendaraan sendiri dari rumah. Apalagi, lanjut dia, layanan jasa transportasi daring tersebut bisa dipesan kapan saja dan di manapun dirinya berada.

“Tentunya berbeda dengan jasa ojek pada umumnya, hanya bisa memanfaatkannya ketika berada dekat dengan tempat mereka mangkal,” ujarnya.

Advertisement

Selain itu, kata dia, tarif ojek online juga tergolong murah, karena cukup bayar Rp2.000/km, sehingga tidak ada lagi istilah kemahalan. Berdasarkan pantauan Antara, beberapa pengendara ojek berbasis aplikasi tersebut sering kali berkumpul di kawasan Alun-Alun Kudus pada sore dan malam hari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif