Jogja
Rabu, 26 Juli 2017 - 19:20 WIB

Lukis Mural 750 Meter Dinding di Jogja Membawa Misi Perdamaian

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mural Garuda Pancasila diwarnai dinding rumah warga kampung Beji, Pakualaman, Kota Jogja, Rabu (26/7/2017).(Marwan Yotha/JIBI/Harian Jogja)

Akzonobel dan Master Peace menggelar program pengecatan mural Let’s Colour Wall of Connection, di Jalan Beji, Pakualaman, Kota Jogja,

Harianjogja.com, JOGJA— Akzonobel dan Master Peace menggelar program pengecatan mural Let’s Colour Wall of Connection, di Jalan Beji, Pakualaman, Kota Jogja, Rabu (26/7/2017).

Advertisement

Acara tersebut akan ditransformasikan di sepanjang dinding seluas 750 meter. Sekitar 1.640 liter produk cat digunakan di tiga area Kota Jogja yaitu Jalan Beji, Pakualaman, jalan Sambilegi, dan daerah Soboman bakal dihiasi tampilan artistik pada mural yang berwarna-warni.

Acara ini merupakan program kolaborasi Akzonobel dan Master Peace, sejak Maret lalu. Inisiatif ini lebih dari 40 kota di seluruh dunia, termasuk Indonesia dan melibatkan seniman dan ribuan relawan dalam melukis 100 dinding di seluruh dunia. Misi yang dibawa adalah menciptakan perdamaian.

Jun de Dios, Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) mengatakan bahwa kota Jogja dipilih sebagai kota yang mewakili Indonesia dalam inisiatif dunia Walls of Connection ini.

Advertisement

“Kota Jogja dipilih untuk melaksanakan program ini, karena kota Jogja memiliki warisan sejarah yang signifikan dan penting bagi kekayaan budaya Indonesia,” kata Jun, Rabu (26/7/2017).

Ia menambahkan acara tersebut sebagai cara yang tepat untuk melibatkan masyarakat Indonesia melalui komitmen ‘Kota Humanis’ yang bertujuan untuk merevitalisasi kota-kota di seluruh dunia serta menjadi kota yang lebih nyaman dan inspirasi.

“Kami percaya bahwa kekuatan warna dapat memperkaya hidup masyarakat serta membangun tempat menjadi nyaman, kami mengajakkan masyarakat Jogja untuk bersama-sama mengubah dinding menjadi daya Tarik masyarakat,” katanya.

Advertisement

‘Bhinneka Tunggal Ika’ dipilih sebagai tema pengecatan mural tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Andreas Jonathan perwakilan dari MasterPeace Indonesia. Ia mengatakantema ini merupakan motto nasional bangsa Indonesia dan menggambarkan karakteristik unik Indonesia.

“Kami percaya pada kekuatan atas kebersamaan dan dengan mengubah dinding ini menjadi jembatan yang mempersatukan masyarakat,” jelasnya.

Pengecatan mural tersebut melibatkan lebih dari 500 peserta dari kalangan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI), komunitas dan masyarakat umum.

Selain itu, acara tersebut juga telah dilaksanakan di Kota Tua Jakarta melalui restorasi di beberapa museum dan tempat-tempat strategis di Kota Tua dalam upaya untuk menempatkan situs dalam daftar dunia UNESCO, dan Juga di daerah Kanjeran, Surabaya dan Siliwangi dan Antapani, Bandung, serta 10 bangunan ikonik dan bersejarah 10 kota di Indonesia.

Advertisement
Kata Kunci : Mural Di Jogja
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif