Soloraya
Rabu, 26 Juli 2017 - 16:35 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Jalur Pedestrian Tak Ramah Difabel, Ini Tanggapan Dinas PUPR

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tugu berdiri di tengah jalur pedestrian Jl. Adi Sumarmo sehingga dinilai menghambat akses kaum difabel. Foto diambil Selasa (25/7/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Dinas PUPR Solo berjanji membenahi semua jalur pedestrian agar memenuhi standar ramah difabel.

Solopos.com, SOLO — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo berkomitmen membenahi seluruh jalur pedestrian di Kota Bengawan yang dinilai belum memenuhi standar ramah difabel.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Solo, Taufan Basuki Supardi, mengakui tidak semua proyek pembangunan jalur pedestrian di Solo dikerjakan dengan sempurna. Dia berterima kasih kepada kelompok masyarakat yang berinisiatif memberikan masukan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo guna membenahi fasilitas umum tersebut.

Dinas PUPR berkomitmen membenahi seluruh jalur pedestrian di Kota Solo hingga mampu memenuhi standar ramah difabel.

“Nanti semua [jalur pedestrian] akan dibenahi. Tentu proses itu tidak bisa langsung dikerjakan secara menyeluruh bersama-sama. Kami akan melakukan pembenahan secara bertahap atau sedikit demi sedikit untuk penyempurnaan,” kata Taufan saat diwawancarai Solopos.com soal keluhan kaum difabel tentang penataan sejumlah jalur pedestrian yang tidak ramah difabel, Rabu (26/7/2017).

Advertisement

Taufan mengklaim Pemkot telah mempertimbangkan aspek ramah difabel dalam pengerjaan proyek infrastruktur. Jika ternyata masih ada fasilitas umum yang dinilai belum ramah difabel, menurut dia, itu kesalahan dalam proses pengerjaan.

Taufan menuturkan Dinas PUPR ke depan bakal lebih cermat dalam menyusun perencanaan hingga mengawasi pelaksanaan proyek infrastruktur yang berjalan. Dinas PUPR ingin memberi pelayanan optimal kepada seluruh lapisan masyarakat Solo.

“Pembenahan akan kami lakukan terhadap infrastruktur [jalur pedestrian] yang sudah ada maupun yang masih dalam tahap perencanaan. Sebelum 2017 ini, pembangunan jalur pedestrian setahu saya kebanyakan menjadi proyek DTRK [Dinas Tata Ruang Kota]. Sekarang pembangunan jalur pedestrian via Dinas PUPR,” terang Taufan.

Advertisement

Taufan menyebut proses pembenahan jalur pedestrian diupayakan segera. Disinggung soal tiang listrik yang terpasang di jalur khusus penyandang tunanetra Jl. Bhayangkara, Taufan mengatakan tiang tersebut bisa dipindah ke lokasi lain atau jalur khusus tunanetra dialihkan.

Sedangkan mengenai tugu di tengah jalur pedestrian di Jl. Adi Sumarmo, Kelurahan Banyuanyar, menurut Taufan, hal itu memang disengaja. Dinas PUPR memasang tugu bukan bermaksud menghambat akses kaum difabel, melainkan untuk menghalau pengguna kendaraan bermotor yang ingin masuk jalur pedestrian.

“Fungsi jalur pedestrian cuma untuk pejalan kaki, bukan untuk kendaraan bermotor. Kami pasang tugu di tengah jalur untuk menghalau para pengguna kendraaan bermotor yang berniat memanfaatkan jalur pedestrian. Keberadaan mereka tentu lebih membahayakan para pejalan kaki,” jelas Taufan.

Sebelumnya, sejumlah komunitas difabel di Solo menyayangkan hasil penataan jalur pedestrian yang dilakukan Pemkot Solo. Koordinator Komunitas Difabel Self Health Group (SHG) Solo, Sugian Noor, mencontohkan jalur pedestrian di Solo yang belum ramah difabel, yakni di Jl. Bhayangkara dan Jl. Adi Sumarmo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif