Jogja
Rabu, 26 Juli 2017 - 14:55 WIB

Daftar Tunggu Haji Panjang, Peminat Umroh Mengalami Peningkatan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Bina Haji dan Umrah Kementerian Agama H Muhajirin Yanis saat memberikan sambutan di hadapan jamaah pada kegiatan Manasik haji khusus di Hotel Sahid Jaya Solo, Rabu (26/7/2017). (Anton Wahyu Prihartono/JIBI/Harian Jogja)

Daftar tunggu haji reguler di Indonesia mencapai 22 tahun berdampak pada peningkatan jamaah yang ingin menjalankan umroh

Harianjogja.com, JOGJA-Antrean panjang haji reguler di Indonesia mencapai 22 tahun. Kondisi ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan bisnis umroh dan haji khusus.

Advertisement

Branch Manager Sahid Tour Jogja, Abdullah Musa mengatakan daftar tunggu haji reguler di Indonesia mencapai 22 tahun. Hal itu berdampak pada peningkatan jamaah yang ingin menjalankan umroh.

“Sambil menunggu, jamaah ini ada yang akhirnya memilih umroh dulu. Karena ini jadi semacam latihan juga bagi mereka sebelum nanti tiba gilirannya menjalankan ibadah haji,” ujar Musa kepada Harianjogja.com, Selasa (25/7/2017).

Waktu tunggu yang lama, diakui Musa memberikan dampak positif bagi penyelenggaraan umroh. Pasalnya, setiap bulan ada peningkatan signifikan untuk pendaftaran ibadah umroh.

Advertisement

Lebih lanjut Musa memaparkan, jika sebelumnya dalam sebulan hanya sekitar lima jamaah yang mendaftar umroh, saat ini ada peningkatan 20 jamaah.
Peningkatan untuk masyarakat yang memilih umroh dulu cukup besar antara 60% sampai 70%.

“Demikian juga yang haji khusus, karena ini jadi pilihan bagi mereka yang memang cukup uangnya dan daripada menunggu lama, memilih haji khusus. Kenaikannya sampai 50 persen, kalau biasanya hanya lima orang, peminatnya bisa sampai sepuluh orang,” jelas Musa.

Tahun ini, Sahid Tour memberangkatkan sebanyak 201 jamaah haji khusus dari seluruh Indonesia. Di mana 22 jamaah di antaranya berasal dari Jogja. Musa menambahkan haji khusus memiliki kelebihan dibandingkan haji reguler. Kendati biaya perjalanannya lebih lama, namun waktu tunggunya relatif singkat antara enam tahun sampai tujuh tahun.

Advertisement

CEO PT Zhafirah Mitra Madina, Raden Tanto menambahkan belakangan ini bisnis umroh menjadi peluang bisnis yang potensial. Bahkan, kata dia, tahun ini Indonesia menempati urutan kedua di dunia dengan jumlah jamaah umroh mencapai 850.000 orang pada musim umroh tahun 1438 hijriyah.

“Maka di Jogja juga bermunculan travel-travel umroh, baik yang berizin maupun yang tidak berizin. Namun, yang tidak berizin ini yang menjadi masalah,” papar Tanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif