Jatim
Rabu, 26 Juli 2017 - 15:05 WIB

Beras Maknyuss di Pasar Besar Kota Madiun Tetap Laku

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang beras Maknyuss di Pasar Besar Kota Madiun, Budiono, menunjukkan beras bermerek Maknyuss, Rabu (26/7/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Konsumen Maknyuss di Kota Madiun tak terpengaruh penggerebekan di Bekasi.

Madiunpos.com, MADIUN — Pascapenggerebekan gudang beras PT Indo Beras Unggul (IBU) atau produsen beras Maknyuss dan Ayam Jago di Bekasi Jawa Barat beberapa waktu lalu, tingkat penjualan kedua merek beras itu di Kota Madiun tidak terpengaruh. Pedagang meminta pemerintah tidak gegabah dalam memproses kasus ini.

Advertisement

Pedagang beras di Pasar Besar Kota Madiun, Budiono, mengatakan kurang mengetahui penyebab produsen beras Maknyuss dan Ayam Jago digerebek polisi. Meski demikian, permintaan dua jenis beras tersebut di tokonya tidak ada perubahan.

Dia menuturkan beras Maknyuss dan Ayam Jago memang memiliki konsumen tersendiri yaitu kelas menengah. Setiap bulannya, rata-rata bisa menjual beras dua merek itu sebanyak 1 ton.

“Tidak ada dampaknya sama sekali. Konsumen Maknyuss dan Ayam Jago masih laku hingga kini,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com di kiosnya, Rabu (26/7/2017).

Advertisement

Budiono menyampaikan beras Maknyuss dijual dengan harga Rp65.000/5 kg atau Rp13.000/kg, sedangkan beras Ayam Jago dijual dengan harga Rp11.500/kg. Dibandingkan harga beras jenis lainnya juga tidak terlalu tinggi selisihnya yaitu untuk beras biasa IR64 senilai Rp9.000/kg dan beras mentik wangi senilai Rp12.000/kg.

Menurut dia, beras jenis IR64 memiliki berbagai kualitas ada premium dan ada medium. “Kan tidak bisa disamakan meski itu satu jenis, ada yang kualitasnya bagus dan ada yang kualitasnya biasa saja. Tetapi kalau dibandingkan antara beras Maknyuss dengan beras biasa memang berbeda, bagusan beras Maknyuss,” terang warga Madiun itu.

Pria yang menjadi Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Besar Kota Madiun ini berharap pemerintah dan kepolisian bisa lebih jeli dan memproses kasus dugaan penipuan beras ini. Jangan sampai adanya kasus ini bisa membuat konsumen takut untuk membeli produk beras yang telah disediakan pedagang.

Advertisement

Pedagang sembako lainnya, Ani, menyampaikan tidak pernah menjual beras Ayam Jago dan Maknyuss. Menurut dia, tingginya harga jual beras tersebut membuat dirinya tidak menyediakannya.

“Ada sih beberapa pembeli yang menanyakan beras itu. Tetapi saya tidak punya terus saya arahkan ke pedagang yang punya beras itu,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif