Jogja
Rabu, 26 Juli 2017 - 07:22 WIB

Bandara Perintis Gading Tidak Perlu, Lalu?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang penerjun dari Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Korps Paskhas TNI AU Jogja melakukan pendaratan saat latihan terjun payung di Lapangan Terbang (Lapter) Gading, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (8/2/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Bandara Gading akhirnya tidak terealisasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Rencana pembangunan Lapangan Udara Gading menjadi bandara perintis tidak bakal terealisasi. Bandara perintis dinilai tidak diperlukan seiring telah dibangunnya Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS) dan jalur alternatif yang menghubungkan Gunungkidul dengan Kabupaten Sleman.

Advertisement

Baca Juga : BANDARA GADING : Perlu Kajian Mendalam, Bupati Segera Bertemu Danlanud Adisutjipto

Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Drajad Ruwandono mengaku, jika pembangunan bandara perintis di Desa Gading, Kecamatan Plyen tidak perlu dilakukan. Sebab, hak itu dinilai kurang efektif. Pihaknya kini lebih fokus pada pembangunan jalur transportasi darat yang saat ini sudah dalam proses penyelesaian.

“Saya kira tidak perlu Bandara Perintis,” kata dia, Selasa (25/7/2017).

Advertisement

Menurutnya jika nanti jalur alternatif Gunungkidul-Sleman dan JJLS telah rampung akan lebih efektif sebagai jalur penghubung antar daerah. Terlebih JJLS nanti dapat menghubungkan langsung dengan bandara yang saat ini baru dibangun di Kabupaten Kulonprogo.

Transportasi udara nanti akan terpusat di Kulonprogo, sementara daerah lain akan membangun akses darat yang mempercepat menuju bandara. Dengan adanya JJLS perkiraan perjalanan dari Gunungkidul hingga ke bandara hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam.

“Nantinya ketika JJLS difungsikan akan ada perubahan besar di Gunungkidul, dan wisatawan akan melonjak tahun 2019 mendatang,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif