Soloraya
Selasa, 25 Juli 2017 - 08:35 WIB

WISATA KLATEN : Rute Klaten Lurik Carnival Dipangkas, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kontingen duta lurik latihan di halaman Setda Klaten sebelum tampil di Parade Chingay Singapura, Jumat-Sabtu (10-11/2/2017). Foto diambil Minggu (5/2/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Penyelenggara memangkas rute Klaten Lurik Carnival.

Solopos.com, KLATEN — Klaten Lurik Carnival (KLC) 2017 yang digelar Sabtu (29/7/2017) akan melintasi rute yang lebih pendek ketimbang KLC 2016.

Advertisement

Jarak yang ditempuh peserta pada tahun lalu terlampau panjang membuat acara rampung saat petang. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten, Joko Wiyono, menuturkan KLC 2017 diikuti perwakilan 26 kecamatan, sembilan stakeholders seperti perusahaan-perusahaan di Klaten serta masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

Ada sejumlah perbedaan penyelenggaraan Klaten Lurik Carnival tahun ini dibanding sebelumnya. Dalam satu kontingen model yang ditampilkan lebih banyak.

Advertisement

Ada sejumlah perbedaan penyelenggaraan Klaten Lurik Carnival tahun ini dibanding sebelumnya. Dalam satu kontingen model yang ditampilkan lebih banyak.

Masing-masing kontingen terdapat sekitar 20 model mengenakan kostum berbahan lurik. “Kalau tahun lalu lebih banyak pangombyongnya [pendamping]. Tahun ini lebih banyak modelnya,” kata Joko kepada wartawan, Senin (24/7/2017).

Soal tempat acara, Joko menjelaskan tetap di sepanjang Jl. Pemuda serta Jl. Veteran. Hanya, jarak tempuh KLC 2017 lebih pendek.

Advertisement

Pada 2017, panggung kehormatan didirikan di depan Gedung Sunan Pandanaran atau jarak tempuhnya menjadi sekitar 2 km. Joko tak menampik jarak yang ditempuh pada karnaval tahun lalu panjang hingga acara rampung saat petang.

Tahun lalu, seluruh peserta mencapai garis finis sekitar pukul 18.00 WIB atau molor sejam dari jadwal yang ditentukan yakni pukul 17.00 WIB. Ia menambahkan setelah para peserta mencapai finis di depan Gedung Sunan Pandanaran, mereka lantas berkumpul di Alun-alun Klaten.

Di alun-alun, panitia menyediakan tempat berfoto hingga memungkinkan warga berfoto dengan peserta KLC. Selain itu, lurik dan batik hasil produksi usaha kecil menengah dipajang di kawasan alun-alun.

Advertisement

“Kami sediakan tenda-tenda yang bisa digunakan pengusaha lurik dan batik menggelar produk mereka. Kami koordinasi dengan Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM untuk mengerahkan pengusaha-pengusaha lurik dan batik,” kata dia.

Disinggung anggaran untuk pelaksanaan KLC, ia menuturkan Pemkab sudah mengalokasikan anggaran untuk setiap kecamatan mengikuti kegiatan tersebut. Alokasi dana di masing-masing kecamatan sekitar Rp15 juta.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, KLC 2017 tak mendapat alokasi anggaran dari Kementerian Pariwisata. “Untuk kecamatan itu dianggarkan melalui masing-masing kecamatan. Nilainya sekitar Rp15 juta. Ini sifatnya stimulan, kemungkinan total biayanya bisa lebih. Untuk stakeholders anggaran kepesertaan KLC menggunakan biaya mereka sendiri. Tahun ini tidak ada anggaran dari Kementerian Pariwisata,” tutur dia.

Advertisement

Camat Tulung, Rohmad Sugiarto, menjelaskan persiapan mengikuti KLC dari Tulung sudah dilakukan sejak pekan lalu. “Untuk peserta kami dari siswa SMKN 1 Tulung, staf kecamatan, kepala UPTD, dan kepala desa. Latihannya sudah sejak pekan lalu di SMKN 1 Klaten dengan koreografer guru seni di SMK tersebut. Latihan dilakukan siswa di luar jam sekolah,” tutur dia.

Ia menjelaskan kostum juga sudah dipersiapkan dan hasil kreasi sendiri. Soal tema yang diusung, Rohmad masih merahasiakan. “Anggaran di kecamatan untuk pelaksanaan KLC yang sudah dialokasikan cukup untuk membiayai kegiatan kami mengikuti acara,” katanya.

KLC 2017 merupakan rangkaian perayaan HUT Kabupaten Klaten dan HUT RI. Acara itu diadakan mulai pukul 14.00 WIB di sepanjang Jl. Pemuda.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif