SOLOPOS.COM - Ruang tunggu sepeda (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Pemerintah Kota Jogja, melalui Dinas Perhubungan, terus berupaya menghadirkan fasilitas yang bisa membuat para pesepeda nyaman dalam bepergian
Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota Jogja, melalui Dinas Perhubungan, terus berupaya menghadirkan fasilitas yang bisa membuat para pesepeda nyaman dalam bepergian.
Baca juga : Jogja Sebagai Kota Sepeda Hanya Kenangan
Namun, untuk membuat jalur khusus sepeda yang tidak tercampur dengan kendaraan lain agaknya terlalu sulit diwujudkan. Karena itu masyarakat diminta untuk lebih sering menggunakan sepeda supaya kendaraan bermotor semakin berkurang dengan sendirinya.
Namun, untuk membuat jalur khusus sepeda yang tidak tercampur dengan kendaraan lain agaknya terlalu sulit diwujudkan. Karena itu masyarakat diminta untuk lebih sering menggunakan sepeda supaya kendaraan bermotor semakin berkurang dengan sendirinya.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Jogja Golkari Made Yulianto menyampaikan, panjang jalur sepeda yang telah disediakan sampai saat ini adalah 172.562 meter dan rencananya akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan dan hasil kajian di lapangan.
“Ini adalah upaya untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna sepeda,” ujarnya saat ditemui di Kantor Dinas Perhubungan Kota Jogja, Senin (24/7/2017).
Menurutnya, selama ini Dinas Perhubungan Kota Jogja sudah berusaha dan hanya bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai larangan menggunakan jalur sepeda untuk parkir, karena yang berwenang untuk memberi sanksi adalah kepolisian.
Ia melanjutkan, Dinas Perhubungan Kota Jogja juga telah menyiapkan ruang tunggu sepeda di jalan-jalan yang ada jalur sepedanya. Ruang tunggu sepeda ditempatkan pada simpang-simpang jalan dengan ciri-ciri berbentuk kotak, berwarna hijau, dan terdapat gambar sepeda di tengahnya.
Awalnya, kata Golkari Made Yulianto, ruang tunggu sepeda ditempatkan di depan tempat kendaraan bermotor biasanya berhenti saat lampu lalu lintas berubah menjadi warna merah.
Tapi karena ada banyak keluhan dari masyarakat karena ruang tunggu sepeda sering diserobot oleh kendaraan bermotor dan ditambah ketakutan pesepeda ditabrak dari belakang, maka sejak tahun 2016 ruang tunggu sepeda kemudian di tempatnya di sisi kiri jalan.
Ia menambahkan Dinas Perhubungan Kota Jogja selama ini telah menyediakan beberapa tempat parkir khusus sepeda.
“Misalnya di beberapa shelter Trans Jogja kami sediakan parkir. Karena Trans Jogja tidak bisa menjangkau semua wilayah maka orang bisa bersepeda dari kampungnya menuju shelter kemudian beralih menggunakan Trans Jogja,” ucapnya.
Parkir sepeda, imbuhnya, juga disediakan di beberapa titik yang biasanya menjadi tempat-tempat bersepeda seperti Titik Nol Kilometer, Alun-Alun Utara dan Taman Khusus Parkir Senopati.
Ia mengatakan parkir yang ada memang belum dilengkapi CCTV untuk semakin memantapkan keamanan, karena itu ia menghimbau para pesepeda untuk memastikan keamaan dengan senantiasa mengunci sepedanya saat diparkir.
Fasilitas lain yang berusaha disediakan oleh Dinas Perhubungan Kota Jogja untuk membuat para pesepeda nyaman dalam mengayuh pedal adalah rambu penunjuk jalan alternatif.
Golkari Made Yulianto menyebut rambu ini akan memudahkan pesepeda karena menunjukkan jalan tembusan yang membuat mereka tidak perlu untuk melewati jalan yang lebih jauh.
Ia juga menyebut saat ini Pemkot Jogja tengah menggodok program Eco District yang tujuannya adalah membuat kawasan ramah lingkungan. Yang salah satu rencananya adalah membuat jalur khusus sepeda yang kira-kira membentang dari Kotagede sampai Xt Square.
“Kalau tidak salah di Jalan Pramuka akan ada saluran yang ditutup. Kalau itu terwujud pasti pesepeda akan merasa aman. Tapi masih dalam tahap kajian,” bebernya.