Soloraya
Selasa, 25 Juli 2017 - 09:35 WIB

PERTANIAN KARANGANYAR : Gara-Gara Kera, 15 Tahun Lahan Ngargoyoso Dibiarkan Bera

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi monyet

Pertanian Karanganyar, para petani Ngargoyoso pilih tidak menanam karena khawatir diserang kera.

Solopos.com, KARANGANYAR — Puluhan hektare lahan kering di Ngargoyoso, Karanganyar, dibiarkan bera alias tak ditanami tanaman pangan warga dalam 15 tahun terakhir.

Advertisement

Petani tak mau menanam di lahan tersebut karena tidak mau rugi tanaman mereka diserang kera. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, lahan kering di Ngargoyoso mencapai 150 hektare.

Dari jumlah tersebut, sekitar 60 hektare lahan kering berada di bawah Gunung Loro. Di gunung tersebut diyakini sudah tumbuh dan berkembang ratusan ekor kera yang sering menyerang tanaman pangan milik warga Ngargoyoso.

“Sudah 15 tahun warga di sini tak memaksimalkan lahan kering di bawah Gunung Loro. Soalnya memang berisiko menanam tanaman pangan di sana. Tanaman jagung, singkong, dan tanaman pertanian lainnya sering diserang kera sehingga mengakibatkan gagal panen,” kata salah seorang perangkat desa (perdes) di Ngargoyoso, Sunarto, kepada Solopos.com, Senin (24/7/2017).

Advertisement

Sunarto mengatakan warga di Ngargoyoso memilih pasrah menghadapi serangan kera yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Pemerintah desa (pemdes) berulang kali mengundang pawang kera asal Banten, namun populasi kera di Ngargoyoso tetap banyak.

“Selain di Ngargoyoso, serangan kera juga terjadi di Segoro Gunung dan Kemuning,” katanya.

Warga Ngargoyoso, Giyono, mengatakan serangan kera tak hanya merugikan petani. Warga yang tinggal di permukiman juga resah dengan serangan kera itu.

Advertisement

“Di saat musim kemarau, biasanya serangan kera lebih ganas. Mungkin stok makanan di gunung sudah menipis, kera-kera itu turun gunung. Pernah ada rumah salah satu warga yang didekati kera. Di rumah warga itu, keranya mengambil makanan, seperti singkong,” katanya.

Sugiyono mengharapkan pemerintah kabupaten (pemkab) turut memerhatikan persoalan yang dihadapi petani dan warga di Ngargoyoso. “Kalau tidak disikapi, populasi kera di tempat kami akan semakin banyak,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif