News
Selasa, 25 Juli 2017 - 23:45 WIB

Liga Arab Sebut Israel Bermain Api dengan Negara Islam

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bentrokan yang terjadi di kompleks Masjid Al Aqsa (JIBI/Reuters/Ammar Awad)

Liga Arab menyebut Israel bermain api dengan negara Islam terkait pengetatan peraturan di Masjid Al Aqsa.

Solopos.com, YERUSALEM – Liga Arab menyebut pengetatan peraturan di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, yang diterapkan oleh pemerintah Israel sangat berlebihan. Mereka menilai tindakan tersebut menyulut emosi bangsa Arab dan negara Islam.

Advertisement

“Pemerintah Israel telah bermain api dan meningkatkan ketegangan dengan bangsa Arab dan negara Islam,” kata Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, seperti dilansir The Independent, Minggu (23/7/2017).

Menurut negara-negara yang menjadi anggota Liga Arab, tindakan Israel menjaga Kota Suci Yerusalem sangat keterlaluan. Mereka menilai, menerapkan peraturan keamanan baru di tempat itu sangat sensitif.

“Yerusalem tidak bisa diganggu gugat. Negara Arab atau umat Islam tidak bisa menerima pelanggaran di Yerusalem,” sambung Aboul Gheit.

Advertisement

Rencananya dalam waktu dekat Menteri Luar Negeri dari negara-negara anggota Liga Arab akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas ketegangan yang terjadi di Israel dan Palestina. Mereka merasa sangat prihatin dengan konflik dua negara yang terus memanas itu.

Sementara itu, salah satu anggota militer Israel, Yoav Mordechai, mengungkap pihaknya bersedia melakukan perundingan untuk meredakan ketegangan. Hal itu disambut gembira oleh Kepala Musyawarah Ulama Islam di Yerusalem, Mohammed Hussein, yang menginginkan situasi di kompleks Masjid Al Aqsa kembali seperti sedia kala.

Seperti diketahui, langkah Israel memasang detektor logam di pintu masuk Masjid Al Aqsa, Minggu (16/7/2017), terus menuai kecaman. Pasalnya, tindakan ini dianggap melanggar kebebasan beribadah yang dijamin oleh hukum internasional. Namun, Israel berdalih pemasangan alat tersebut dimaksudkan untuk mempekuat sistem keamanan setelah dua orang polisi yang tengah bertugas tewas ditembak mati oleh orang tak dikenal.

Advertisement

Setelah menuai kecaman, pemerintah Israel akhirnya menghentikan penggunaan detektor logam itu. Namun, hal itu tetap saja membuat muslim di Palestina tak leluasa beribadah. Sebab, dilansir Reuters, Senin (24/7/2017), Israel bakal mengganti detektor logam itu dengan alat yang lebih canggih. Kini sejumlah pekerja dari pemerintah Kota Yerusalem sudah memasang balok logam untuk kamera pengawas di atas beberapa ruas jalan menuju Kota Suci tersebut. 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif