News
Selasa, 25 Juli 2017 - 14:30 WIB

Kakak Beradik yang Terjun Dari Apartemen di Bandung Alami Gangguan Psikis 8 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kolase detik-detik dua wanita terjun dari lantai 5 apartemen di Bandung. (Istimewa/Youtube)

Bunuh diri dua kakak beradik di Apartemen Gateway, Cicadas, Kota Bandung terekam kamera warga.

Solopos.com, BANDUNG – Peristiwa bunuh diri memilukan menjadi pembicaraan khalayak media sosial (medsos) sejak Senin (24/7/2017) sore. Dua perempuan kakak beradik di Bandung nekat mengakhiri hidup dengan cara melompat dari lantai lima sebuah apartemen.

Advertisement

Dua perempuan terjun dari lantai lima Apartemen Gatweway, Cicadas, Bandung, Jawa barat. Video detik-detik aksi terjun bebas itu beredar luas di medsos. Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Selasa (25/7/2017), kompilasi beberapa video sebelum, saat, dan sesudah bunuh diri diunggah pengguna akun Youtube Musyrif Shobir, Senin.

Dari video itu diketahui dua kakak beradik itu tidak terjun bersama-sama. Salah satunya terjun terlebih dahulu dan tewas ditempat. Beberapa menit setelah warga memenuhi tempat kejadian perkara (TKP), perempuan kedua terekam memanjat ke sisi luar balkon apartemen.

Warga mulai berteriak histeris, ada yang takut, ada yang memperingatkan agar si perempuan tak nekat mengakhiri hidupnya. Selain itu ada warga yang meminta warga lain bergegas naik ke lantai lima. Teriakan dari bawah sepertinya tak digubris, perempuan itu tetap terjun bebas dan tewas seketika.

Advertisement

Dilansir liputan.6.com, Senin, kakak beradik yang terjun dari apartemen itu bernama Elviana Parubak, 34, dan  Eva Septiany Parubak, 28. Juru parkir apartemen, Reza Setiawan, mengaku kejadian itu pada Senin sore sekitar pukul 17.00 WIB.

“Keduanya mengalami gangguan psikis selama delapan tahun,” ucap Kapolsek Cibeunying Kidul, Kompol Anton Purwantoro, seperti dikutip Liputan6.com. Setelah dievakuasi dari TKP, dua jenazah perempuan itu dibawa ke Rumah Sakit Polri Sartika Asih untuk dilakukan visum et repertum.

Dugaan gangguan jiwa dikuatkan oleh seorang pemilik layanan laundry di lantai dasar Apartemen Gateway, Imas, 44. Ia mengaku mengenal kakak beradik tersebut. “Empat hari ke belakang yang kakaknya datang ke sini curhat macam-macam. Memang kelihatan kayak orang lagi depresi,” cerita Imas kepada liputan6.com.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif