Jogja
Selasa, 25 Juli 2017 - 15:03 WIB

Anggaran Dropping Air di Gunungkidul Rp600 Juta, Pelukah Ditambah?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyerahan bantuan air dari Polres Gunungkidul kepada warga di Dusun Wunung, Desa Wunung, Kecamatan Wonosari. (Foto Dokumentasi)

Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Gunungkidul melakukan kajian untuk penambahan dana   dropping

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Gunungkidul melakukan kajian untuk penambahan dana   dropping dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan 2017.

Advertisement

Penambahan dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya wilayah kekeringah di musim kemarau ini.

Data dari BPBD Gunungkidul hingga saat ini ada sepuluh kecamatan yang mengalami rawan kekeringan. Daerah rawan ini meliputi Kecamatan Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari Purwosari, Nglipar, Paliyan, Panggang.

Sedang dua kecamatan lainnya meliputi Gedangsari dan Patuk. Sementara untuk penyaluran air bersih untuk saat ini Pemkab Gunungkidul mengalokasikan anggaran sekitar Rp600 juta.

Advertisement

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logisitik BPBD Gunungkidul Sutaryono mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan mengajukan tambahan anggaran penyaluran air bersih di pembahasan APBD Perubahan 2017. Wacana penambahan salah satunya untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang terus meluas.

Namun demikian, sambung dia, opsi tersebut harus dikaji dengan matang dan melihat kondisi wilayah yang mengalami kekeringan.

“Penambahan sangat mungkin. Namun untuk sekarang, kami masih melakukan kajian untuk penambahan,” kata Sutaryono, Senin (25/7/2017).

Advertisement

Menurut dia, alokasi anggaran saat ini yang berjumlah Rp600 juta akan digunakan untuk droping sebanyak 3.000 tangki air bersih. Rencananya dropping akan dilakukan hingga pertengahan Oktober mendatang. “Kondisi di lapangan akan kami pantau terus karena ini sebagai acuan untuk menambah anggaran untuk penyaluran air bersih,” ungkapnya.

Ditambahkan dia, hingga sekarang terdapat sepuluh kecamatan yang rawan kekeringan. Namun dari jumlah tersebut, untuk kecamatan Patuk dan Gedangsari masih sebatas rawan karena belum mengajukan permintaan bantuan secara resmi.

“Kalau yang diberikan bantuan sudah ada delapan kecamatan. Sedang dua lainnya [Gedangsari dan Patuk] masuk daerah rawan kekeringan,” katanya lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif