Kota Sepeda tidak lagi terasa di Jogja
Harianjogja.com, JOGJA — Sejumlah pegiat sepeda mengamini pendapat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang menyayangkan hilangnya rutinitas bersepeda di Jogja. Menurut mereka predikat Jogja sebagai Kota Sepeda hanya sekedar kenangan masa lalu. Pemerintah Kota saat ini dianggap kurang pro terhadap pesepeda.
Baca Juga : Apa Saja yang Diperlukan untuk Mengembalikan Jogja Sebagai Kota Sepeda?
Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Dwi Ardianta Kurniawan menyatakan untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi ke sekolah maupun kantor agak sulit diwujudkan karena tidak ada pemisahan antara sepeda dan kendaraan yang lain sehingga terlalu bahaya bagi sepeda ketika berhadapan dengan kendaraan yang kecepatannya lebih tinggi.
Baca Juga : Apa Saja yang Diperlukan untuk Mengembalikan Jogja Sebagai Kota Sepeda?
Ia mengungkapkan saat ini orang mulai jarang memanfaatkan sepeda juga karena disebabkan oleh faktor perubahan zaman. Orang-orang, katanya, punya segudang jadwal yang menuntut kecepatan, sementara sepeda tidak mampu untuk mengakomodasi lagi kebutuhan akan kecepatan.
“Keadaan sekarang memang kurang sesuai untuk membentuk kota yang nyaman, karena sepeda adalah yang paling ramah lingkungan. Tapi itu sulit diwujudkan karena jalan-jalan tidak di desain untuk sepeda. Susah untuk mengubah ketika kota sudah berkembang. Mau dilebarkan, kanan kiri sudah padat dengan bangunan,” tutupnya, Minggu (23/7/2017)
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyayangkan hilangnya rutinitas bersepeda di Jogja. Hal itu ia sampaikan saat ditemui usai menjadi keynote speaker dalam Rapat Kerja Pengendalian Pembangunan Daerah Triwulan ISI 2017 di Borobudur Hall Inna Garuda, Jumat (21/7/2017).