Jogja
Senin, 24 Juli 2017 - 14:12 WIB

Ini Kritikan Jokowi terhadap Lembaga Pendidikan

Redaksi Solopos.com  /  Galih Eko Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Jokowi menyarankan adanya terobosan kurikulum yang sesuai dengan perubahan zaman

Harianjogja.com, BANTUL—Presiden Joko Widodo mengkritik kurikulum pendidikan di satuan pendidikan dasar, menengah dan tinggi dalam kunjungannya ke Jogja, Sabtu (22/7/2017) akhir pekan lalu. Jokowi menyarankan adanya terobosan kurikulum yang sesuai dengan perubahan zaman.

Advertisement

Ketika memberikan kuliah umum di Aula Masjid Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ringroad Selatan, Jokowi, sapaan akrab Presiden, menegaskan perguruan tinggi harus mau berubah, mempersiapkan diri, jangan sampai tidak berani melakukan terobosan serta monoton tidak menyadari bahwa perubahan.

Presiden lebih sepakat harusnya kurikulum yang diterapkan cenderung fleksibel karena cepatnya perubahan. “Dari dulu sampai sekarang Fakultas Ekonomi, Hukum pasti ada. Perubahan padahal sudah sangat cepat sekali. Mestinya ada hal yang bersifat kekinian misalnya, Fakultas Logistik, karena platform logistik seperti retail itu diperlukan sekali dan sangat sepsifik kebutuhannya besar,” ucap Jokowi, Sabtu.

Di sela-sela pidatonya, Presiden bahkan sempat bergurau. Mengingat berkembang media sosial, kini bisa saja perguruan tinggi membuka Fakultas Animasi. “Nanti jurusannya meme [guyonan bergambar],” ujarnya sembari diikuti riuh audiens.

Advertisement

Jokowi berpandangan belajar di luar kuliah sebaiknya dihargai, mestinya bisa dimasukkan ke dalam sistem kredit semester (SKS). Mantan Walikota Solo, Jawa Tengah ini mencontohkan jika ada mahasiswa belajar membuat aplikasi dan berhasil itu harus dihargai sebagai sebuah SKS, atau jika ada mahasiswa yang mengelola lahan pertanian dan berhasil itu juga sebaiknya diakui dalam SKS.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif