Soloraya
Minggu, 23 Juli 2017 - 19:35 WIB

Khawatir Jadi Ajang Judi, Kontes Tarung Ayam Jago di GOR Poncobudoyo Boyolali Dibubarkan Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lokasi arena tarung ayam jago di GOR Poncobudoyo yang dibubarkan aparat Polres Boyolali, Sabtu (22/7/2017) malam. (Istimewa)

Kontes tarung ayam jago di GOR Poncobudoyo dibubarkan aparat Polres Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Aparat Polres Boyolali membubarkan kontes tarung ayam jago yang sedianya digelar di GOR Poncobudoyo, Boyolali, Minggu (23/7/2017) pagi.

Advertisement

Pembubaran dilakukan semalam sebelumnya, Sabtu (22/7/2017), dipimpin Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi. “Selain belum mengantongi izin dari Polda, acara kontes tarung ayam jago ini juga ditolak ormas tertentu dan sebagian masyarakat,” ujar Kapolres kepada wartawan di sela-sela kegiatannya di wilayah Kecamatan Selo, Minggu (23/7/2017).

Pembubaran acara dilakukan sekitar pukul 21.00 WIB, di mana seluruh persiapan acara sudah 95%. Kapolres memimpin langsung pembubaran itu. Ia bahkan harus mengeluarkan uang dari kocek pribadi senilai Rp3,5 jutaan karena tak tega melihat pekerja angkut-angkut yang rugi atas pembatalan itu.

Dengan tegas, Kapolres siap menerima konsekuensi hukumnya, jika panitia menempuh jalur hukum lantaran tak terima. “Saya siap dicopot jika memang bersalah mengambil langkah ini. Lebih baik saya dicopot karena bertindak tegas, ketimbang dicopot karena membiarkan,” kata dia.

Advertisement

Aries tak menampik ada sebagian warga yang menolak kontes tarung ayam jago. Kontes itu berpotensi besar jadi ajang judi. Meski dibalut acara menarik dan berjanji tak ada judi, menurut dia, tidak ada yang bisa menjamin acara itu bebas judi.

“Toh kalau ayam ditarungkan apa enggak kasihan. Nanti bisa disomasi para pencinta binatang,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Papaji Boyolali, Muh. Herlani Qosim, mengaku bisa menerima dengan legawa pembubaran acara secara sepihak itu. Meski dia menderita kerugian Rp25 jutaan atas pembatalan itu, Herlani tak akan menuntut.

Advertisement

“Demi nama baik Kabupatan Boyolali, saya legawa. Saya tak ingin menyalahkan siapa pun, baik Kapolres, ormas, dan pihak-pihak lainnya. Ini akan menjadi pelajaran berharga bagi saya,” ujarnya.

Herlani mengaku menyiapkan acara itu sejak tiga bulan lalu. Semua proses perizinan telah ia tempuh, termasuk ke ormas. Namun, izin yang ia kantongi dinilai tak berlaku karena hanya sebatas dari Polsek.

“Saya diminta izin ke Polda dengan alasan pesertanya dari berbagai kabupaten. Walau hati kecil saya kecewa, saya berusaha bisa menerima ini dengan ikhlas. Saya meminta maaf kepada calon peserta dan masyarakat Boyolali,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif