Soloraya
Minggu, 23 Juli 2017 - 13:35 WIB

LONGSOR KLATEN : Tertimpa Tebing Ambrol, Perempuan Penambang Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (blog.agu.org)

Seorang perempuan penambang di Jatinom, Klaten, tewas tertimpa tebing yang longsor.

Solopos.com, KLATEN — Seorang penambang pasir, Tinah Tarto Wiyono, 41, warga Dukuh Bandungan, Desa Bandungan, Jatinom, Klaten, tewas terimbun longsoran tebing di Sungai Ngancar, Bandungan, Jumat (21/7/2017) petang. Sedangkan suaminya, Wiyono, 45, yang juga ikut menambang pasir, selamat.

Advertisement

Peristiwa itu bermula saat Wiyono dan Tinah pergi menambang pasir secara manual di kawasan Kali Ngancar, Jumat pagi. Aktivitas itu mereka lakukan hingga sore hari.

Sekitar pukul 17.30 WIB, tiba-tiba tebing sungai di dekat Tinah menambang longsor dan menimpanya. Akibatnya, Tinah tewas di lokasi kejadian. “Jarak korban dengan suaminya berjauhan sehingga suaminya selamat,” kata Kapolsek Jatinom AKP Sri Wiraden, kepada wartawan, Sabtu (22/7/2017) sore.

Wiraden menduga tebing setinggi tiga meter itu tak stabil sehingga longsor. Kawasan itu memang menjadi lokasi penambangan pasir oleh warga setempat.

Advertisement

“Struktur tebing yang ditambang berulang kali itu mengakibatkan retak dan rawan longsor di beberapa lokasi. Mungkin itu yang jadi penyebab kekuatan tebing berkurang,” terang dia.

Menurut Wiraden, lokasi tambang itu bukan termasuk wilayah penambangan pasir. Ia pun berulang kali mengimbau dan memasang papan larangan menambang di sekitar lokasi.

“Menurut data yang kami terima, lokasi itu bukan kawasan tambang. Berulang kali kami imbau jangan menambang di lokasi itu dan kami pasang papan larangan. Di sana memang sangat banyak aktivitas penambangan pasir. Ke depan, kami akan berkoordinasi dengan jajaran Muspika Jatinom soal aktivitas penambangan itu,” ujar dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif