News
Minggu, 23 Juli 2017 - 19:30 WIB

KONFLIK ISRAEL-PALESTINA : Korban Tewas Bertambah dalam Bentrok di Yerusalem

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bentrokan antara muslim Palestina dengan polisi Israel di Masjid Al Aqsa (JIBI/Reuters/Ammar Awad)

Korban tewas bertambah dalam bentrok yang menjadi lanjutan kekerasan dalam konflik Israel-Palestina di Yerusalem.

Solopos.com, YERUSALEM — Korban jiwa dalam bentrokan di Yerusalem bertambah. Israel mengirim pasukan tambahan ke wilayah Tepi Barat pada Sabtu (22/7/2017), dan petugas kepolisian membubarkan kerumunan warga Palestina yang melempari batu di Yerusalem.

Advertisement

Kekhawatiran dunia internasional meningkat terhadap kekerasan paling mematikan antara kedua belah pihak selama beberapa tahun belakangan ini. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa satu warga Palestina tewas dalam bentrokan terpisah di pinggiran kota dan menambah jumlah korban tewas dalam bentrokan selama dua hari terakhir menjadi tujuh orang.

Namun pernyataan tersebut tidak memberikan rincian sebab dari kematiannya. Sementara itu, tiga warga Israel ditikam hingga tewas pada Jumat (21/7/2017), ketika mereka tengah menyantap makan malam di permukiman Tepi Barat. Beberapa jam sebelumnya, tiga warga Palestina tewas dalam kekerasan yang dipicu oleh pemasangan pelacak logam oleh Israel di titik masuk kawasan bukit rumah suci di Kota Tua Yerusalem.

Rusia, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang disebut sebagai kuartet penengah perdamaian Timur Tengah, dalam sebuah pernyataan bersama hanya menyatakan keprihatinan. Mereka mengaku sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan dan bentrokan kekerasan yang terjadi di dan sekitar Kota Tua Yerusalem dan meminta kedua sisi untuk menahan diri.

Advertisement

Para diplomat mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB akan melakukan pertemuan untuk membahas situasi di Yerusalem pada Senin (24/7/2017) besok. Swedia, Mesir, dan Perancis mendesak pertemuan tersebut untuk segera mendiskusikan bagaimana upaya untuk mendukung pengurangan ketegangan di Yerusalem,” kata Koordinator Dewan Keamanan Swedia, Carl Skau, dalam pernyataannya di akun Twitter pribadinya.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan pemutusan semua hubungan resmi dengan Israel sampai alat deteksi logam di kawasan bukit rumah suci–yang di dalamnya terdapat masjid Al-Aqsa–dibongkar. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, namun saat ini hubungan di antara dua negara itu sebagian besar terbatas pada kerja sama keamanan.

Kabinet keamanan Israel dijadwalkan melaksanakan sidang pada Minggu ini. Diperkirakan, mereka membahas langkah-langkah keamanan alternatif yang dapat digunakan untuk mengganti pelacak logam.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif