Jogja
Minggu, 23 Juli 2017 - 22:22 WIB

KOMODITAS PANGAN : Garam Grosok Dari Rp50.000 per Karung Jadi Rp100.000 per Karung

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garam. (JIBI/Solopos/Dok.)

Komoditas pangan, harga garam kembali tinggi.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Harga garam di Pasar Argosari, Kecamatan Wonosari mengalami lonjakan yang signifikan. Stok garam di pasaran mulai menipis, lantaran sejumlah pedagang memilih untuk mengurangi stok garam.

Advertisement

Salah seorang pedang sembako di Pasar Argosari, Supriyati menuturkan awal kenaikkan harga garam sudah mulai dirasakan sejak memasuki pertengahan Ramadan kemarim. Sejak saat itu harga garam terus mengalami kenaikkan hingga sekarang.

“Semula harga garam bermerk Zebra ini harganya Rp5.000, tapi sekarang sudah mencapai Rp8.000 per pack,” ungkapnya, Minggu (23/7/2017).

Dengan kenaikkan harga tersebut dirinya pun mulai mengurangi stok garam. Dari yang semula per pekan dia menambah stok puluhan kilogram, kini hanya menambah stok beberapa kilogram saja per pekan. Dia khawatir jika menambah stok akan tidak laku, sementara untuk menambah stok memerlukan modal yang besar.

Advertisement

Dia mengakui, dengan adanya kenaikkan harga garam membuat minat pembeli semakin berkurang. Jika saat harga garam masih Rp5.000 per pack, dia bisa menjual hingga 20 pack setiap hari. Namun kini saat harganya melonjak, untuk dapat menjual 10 pack garam saja sudah sangat sulit.

Tidak hanya garam kemasan bermerk yang mengalami kenaikkan harga. Untuk garam jenis grosok, yang kualitasnya di bawah garam kemasan juga mengalami kenaikkan tajam. Dari yang semula per karung Rp50.000, kini harganya hampir menyentuh Rp100.000.

“Stok garam grosok yang biasa dipakai untuk mencampur pakan ternak sekarang juga sudah habis. Saya tidak menambah stok karena harganya sudah hampir tembus Rp100.000 per karung,” ujar Supriyati.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif