Jateng
Minggu, 23 Juli 2017 - 11:50 WIB

Banjir Kanal Timur Semarang Segera Dinormalisasi, Begini Tahapannya...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sampah menumpuk di bawah jembatan Sungai Kanal Banjir Timur Semarang, Jateng, Selasa (14/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R Rekotomo)

Banjir Kanal Timur Kota Semarang segera dikebut normalisasinya oleh Pemkot Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Semarang menyatakan tahapan-tahapan pelaksanaan megaproyek normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) siap dikebut. “Lelangnya akan dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Juli ini,” ungkap Sekretaris Bappeda Kota Semarang M. Farchan di Kota Semarang, Jumat (21/7/2017).

Advertisement

Sebagai tindak lanjut lelang tersebut, menurut dia, bisa segera dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dengan Pemerintah Kota Semarang. Ketiga entitas itu, yakni pusat, provinsi, dan kota, menurut dia harus bersinergi dalam melaksanakan normalisasi sungai kanal banjir yang lebih kondang disebut Banjir Kanal Timur atau BKT tersebut sehingga diperlukan MoU untuk memperkuat komitmen dan tugas bersama.

“Ini sudah kami siapkan MoU-nya. Ya, harapannya MoU segera ditandatangani awal Agustus. Jadi, September 2017 sudah bisa bergerak untuk persiapan pembangunan fisik,” katanya. Artinya, imbuh dia, dalam pelaksanaan di lapangan juga tidak boleh terjadi tumpang tindih tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing, baik pemerintah pusat melalui kementerian, provinsi, dan kota.

Untuk tahapan persiapan pembangunan fisik, kata dia, diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, yakni September-November 2017, termasuk relokasi pedagang dan warga yang terdampak. “Jadi, jeda waktu akhir 2017 akan dimanfaatkan maksimal oleh pemerintah kota. Setelah itu, baru pembangunan fisik normalisasi Sungai BKT. Tahapannya kira-kira begitu,” katanya.

Advertisement

Dalam draf MoU, kata dia, sudah dilakukan pembagian kerja, seperti penyediaan lahan disposal, relokasi warga terdampak, hingga pembongkaran jembatan lama yang menjadi tugas Pemkot Semarang. Kemudian, penyiapan land acquistion resettlement action plan (larap) dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng, lanjut dia, sementara Amdal, pengembangan, dan rehabilitasi ditangani pusat.

“Begitu MoU, kami segera tindak lanjuti sehingga bisa langsung persiapan fisiknya. Nanti kan pengerjaannya dibagi dua tahap, pertama mulai jembatan Majapahit hingga muara,” katanya.

Tahap kedua, kata dia, jembatan Majapahit ke hulu yang akan rencananya akan didesain bersama oleh pusat dan Pemkot Semarang, sembari menyelesaikan tahap pertama normalisasi sungai kanal banjir yang kondang disebut Banjir Kanal Timur Semarang. “Pengerjaan tahap pertama dibagi lagi dalam tiga paket. Pertama sepanjang 1,95 km, kemudian sepanjang 2,05 km, dan ketiga 2,7 km. Totalnya 6,7 km untuk tahap pertama,” pungkas Farchan.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif