Soloraya
Sabtu, 22 Juli 2017 - 11:00 WIB

Waktu Tunggu Maksimal 7 Tahun, Haji Plus Ramai Peminat

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji (JIBI/Solopos/Reuters)

Masyarakat meminati program haji plus karena masa tunggu lebih singkat ketimbang haji reguler.

Solopos.com, SOLO — Permintaan haji plus terus meningkat setiap tahun. Hal itu seiring dengan masa tunggu haji yang sangat lama, yakni mencapai 18 tahun untuk wilayah Jateng.

Advertisement

Perwakilan Sahid Tour Umrah dan Haji Plus, Abdullah Musa, menyampaikan bagi yang berusia di atas 60 tahun disarankan untuk mengikuti haji plus dengan masa tunggu maksimal tujuh tahun. Namun, dia menambahkan, ada juga calon haji (calhaj) reguler akhirnya memutuskan untuk beralih ke haji plus supaya bisa cepat berangkat ke Tanah Suci.

“Potensi jemaah haji plus ini sangat tinggi. Solo merupakan kota paling potensial di Indonesia dengan pendaftaran haji plus dalam sebulan rata-rata 10 orang-20 orang disusul Jogja sekitar 10 orang-15 orang,” ungkap Musa kepada wartawan di Sahid Jaya Hotel Solo, Jumat (21/7/2017).

Advertisement

“Potensi jemaah haji plus ini sangat tinggi. Solo merupakan kota paling potensial di Indonesia dengan pendaftaran haji plus dalam sebulan rata-rata 10 orang-20 orang disusul Jogja sekitar 10 orang-15 orang,” ungkap Musa kepada wartawan di Sahid Jaya Hotel Solo, Jumat (21/7/2017).

Dia menyampaikan jumlah ini pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Secara nasional, pemerintah juga terus menambah kuota haji plus ini, dari tahun lalu hanya sekitar 12.000 orang, tahun ini naik 41,7% menjadi 17.000 orang.

Hal ini karena ada beberapa calhaj memutuskan beralih dari haji reguler ke haji plus. Namun ada juga yang memiliki dana lebih sehingga langsung memilih mendaftar haji plus ke biro perjalanan haji dan umrah yang telah bersertifikat.

Advertisement

Kuota jemaah haji plus Sahid Tour pun bertambah dari yang sebelumnya memberangkatkan 120 jamaah haji, tahun ini memberangkatkan 201 calon jemaah haji dari kuota yang diberikan Kementerian Agama sebanyak 255 orang. Beberapa di antaranya batal berangkat karena terkendala kesehatan atau dana yang masih kurang.

Menurut dia, biaya haji plus bisa mencapai tiga kali lipat jika dibandingkan dengan haji reguler. Biaya haji reguler saat ini sekitar Rp35 juta tapi untuk haji plus bisa mencapai 130 juta dengan pembayaran uang muka senilai Rp60 juta.

Namun tingginya biaya haji plus didukung dengan fasilitas yang ditawarkan, di antaranya hotel bintang lima sudah termasuk makan dan lokasinya sangat dekat dengan Masjidil Haram dengan lokasi hotel paling jauh hanya berjarak 500 meter.

Advertisement

Direktur Dewangga Lil Hajj Wal Umrah Solo, Her Suprabu, mengatakan calon jemaah haji yang mendaftar haji plus tidak hanya berpindah dari reguler. Beberapa diantaranya ada yang mendaftar untuk keduanya, yakni reguler dan plus. Hal ini karena selain memiliki dana yang berlebih tapi juga karena ada prosedur yang harus dilakukan untuk pembatalan haji reguler.

“Potensi [haji plus] di Solo sangat tinggi karena ada embarkasi. Namun selama ini untuk haji plus selalu berangkat dari Jakarta karena banyak biro haji Solo yang menginduk ke Jakarta,” kata dia.

Her mengatakan apabila biro haji dan umrah di Solo sudah ada yang memiliki sertifikat memberangkatkan haji dari Kemenag, pihaknya bersama Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Soloraya akan mendorong pembukaan rute pemberangkatan haji khusus melalui Solo. Hal ini mengingat saat ini sudah ada penerbangan umrah Solo-Jeddah.

Advertisement

Sementara itu, General Manager Sahid Tour Umrah dan Haji Plus, Budi Tri Nugroho, mengatakan pada 26-29 Juli 2017 akan mengadakan manasik haji di Solo bagi 181 calhaj sedangkan 20 calhajyang berasal dari Sulawesi dilakukan di Jakarta. Hal ini merupakan kali pertama diadakan manasik di Solo karena biasanya dilakukan di Jakarta.

“Perubahan lokasi ini untuk memberi suasana yang berbeda. Apalagi sebagian besar berasal dari luar Solo. Diharapkan kegiatan ini bisa membantu promosi wisata Solo sekaligus meningkatkan brand awareness Sahid Tour di Soloraya dan Jateng yang potensi untuk haji dan umrahnya sangat besar,” imbuhnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif