Entertainment
Jumat, 21 Juli 2017 - 14:50 WIB

Seniman Indonesia dan Malaysia Bertemu dalam Silaturahmi Keroncong Nusantara

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Orkes Keroncong Alunan Sukma Maktab Sabah saat pentas keroncong di Malaysia. Grup keroncong ini bakal menjadi salah satu pengisi acara Silaturahmi Keroncong Nusantara #1 di Joglo Sriwedari, Minggu (23/7/2017). (Istimewa)

Seniman keroncong dua negara, Indonesia dan Malaysia menggelar Silaturahmi Keroncong Nusantara.

Solopos.com, SOLO--Pencinta keroncong Kota Bengawan boleh berbahagia. Akhir pekan ini dua agenda besar bertajuk musik keroncong bakal digelar berurutan selama tiga hari. Pentas pertama berupa Solo Keroncong Festival (SKF) di Benteng Vastenburg Jumat -Sabtu(21/7-22/7) malam. Dilanjutkan Silaturahmi Keroncong Nusantara #1 yang digelar Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia (Hamkri) Solo di Joglo Sriwedari, Minggu (23/7/2017) malam.

Advertisement

Agenda silaturahmi para pegiat musik keroncong pertama ini bakal dihadiri puluhan seniman keroncong muda maupun senior dari Indonesia dan Malaysia. Berdasarkan informasi dari pihak panitia ada enam grup keroncong Indonesia dan Malaysia yang bergabung dalam acara besar tersebut Mereka di antaranya Orkes Keroncong (OK) SMK Sultan Ibrahim Johor Baru, OK Maktab Sabah Malaysia, OK Medaleumadi UPI Bandung, dan OK Indonesia Bersama Leluhur (IBLIS) yang sering mengiringi penyanyi Rozita asal Malaysia. Sementara tuan rumah Hamkri juga ikut tampil dengan versi senior didukung pemusik berusia 60 tahun ke atas dan versi muda berusia 17 tahun-23 tahun.

Ketua Hamkri Solo, Wartono, saat jumpa pers di Sekretariat Hamkri Solo, Kamis (20/7/2017), menatakan Silaturahmi Keroncong Nusantara sudah direncanakan sejak dua tahun lalu. Acara ini sekaligus sebagai proses legitimasi keroncong sebagai musik asli Indonesia. Sementara Solo ia sebut sebagai kota dengan sejarah keroncong paling kuat.

“Acara ini sudah lama kami rencanakan. Setelah adanya pengakuan dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan lainnya saya rasa ini perlu segera dilaksanakan agar semakin mengukuhkan posisi kita,” kata dia.

Advertisement

Proses pengenalan keroncong sebagai musik asli Indonesia dalam event ini tak berhenti pada pentas di Minggu malam. Hamkri Solo juga mengajak para penampil menelusuri jejak musik keroncong di Kota Bengawan dengan berkunjung ke Studio Musik Lokananta untuk melihat lagu-lagu keroncong lama yang masih terdokumentasi dengan baik pada Minggu siang. Pihak panitia juga menggelar workshop keroncong versi Solo yang rencananya digelar di Laweyan setelah kunjungan ke Lokananta.

“Salam workshop nanti juga akan ada sharing dan diskusi bagaimana mengembangkan musik keroncong ke berbagai daerah di Nusantara dan negara tetangga,” kata salah satu panitia yang mengurusi penampil dari Malaysia, Tri Raharjo, Kamis.

Agenda silaturahmi ini rencananya kembali digelar tahun depan di Solo. Namun jumlah penampil bakal ditambah dari beberapa negara lain seperti Singapura, Thailand, dan Hongkong yang sempat menyatakan kesediaannya untuk ikut pada tahun ini. Ditahun ketiga acara serupa rencananya dilanjutkan di negara lainnya seperti Singapura atau Malaysia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif